(789 produk tersedia)
Selama Abad Pertengahan Tinggi, pakaian berevolusi bersama periode-periodenya. Pada abad ke-11, orang masih mengenakan pakaian yang sama seperti pada abad ke-10. Namun pada akhir abad ke-12, gaun sudah benar-benar berbeda. Berikut beberapa jenis pakaian Abad Pertengahan Tinggi:
Pakaian Dalam
Pakaian dalam tidak sering dikenakan. Seringkali, orang hanya mengenakan pakaian luar mereka tanpa apa pun di bagian bawah. Tapi terkadang, seorang pria atau wanita akan mengenakan kemeja sederhana atau kemis di bawah pakaian luar mereka. Ini terbuat dari linen. Orang yang lebih kaya mengenakan pakaian dalam panjang. Hal ini terutama terjadi pada abad ke-14. Pria mengenakan legging panjang yang disebut braies yang mencapai lutut mereka. Wanita mengenakan kemis panjang yang mencapai kaki mereka. Ini nyaman dan praktis. Mereka menyerap keringat dan menjaga pakaian luar tetap bersih lebih lama.
Jubah Luar
Sebagian besar pakaian di Abad Pertengahan Tinggi adalah jubah luar. Ini sederhana, besar, dan longgar. Orang-orang dari segala usia dan kelas mengenakannya. Perbedaan utamanya adalah pada detailnya. Jubah adalah jenis pakaian yang paling umum untuk semua orang. Pria mengenakan jubah yang disebut tunik, sedangkan wanita mengenakan gaun. Gaun hanyalah tunik panjang. Tetapi mereka memiliki detail tambahan seperti dada yang pas. Ini membuat mereka berbeda dari jubah pria. Kain yang paling umum untuk jubah luar adalah wol. Itu hangat, berlimpah, dan cocok untuk banyak iklim. Linen juga populer, terutama di daerah yang lebih hangat. Itu lebih nyaman dalam panas.
Aksesori dan Alas Kaki
Sabuk sangat penting untuk menahan jubah longgar. Mereka juga berfungsi sebagai tempat untuk menggantung alat atau senjata. Orang kaya memiliki sabuk dekoratif dengan permata. Alas kaki bervariasi berdasarkan wilayah. Itu termasuk sepatu atau sepatu bot kulit sederhana. Sandal kurang umum tetapi masih terlihat. Orang kaya memiliki lebih banyak pilihan sepatu dan sering mengenakan sepatu bot berlapis bulu. Topi dan penutup kepala sangat penting. Mereka menunjukkan status sosial dan kekayaan. Pria mengenakan coifs (topi), sedangkan wanita menutupi rambut mereka dengan kerudung atau wimples. Tudung juga populer. Mereka memiliki fungsi praktis dan dekoratif.
Kain dan Bahan
Wol adalah kain yang paling umum. Itu mudah diakses dan cocok untuk cuaca dingin. Linen kurang umum untuk jubah tetapi populer untuk pakaian dalam. Sutra langka dan mahal. Itu digunakan untuk jubah dan aksesori orang kaya. Kulit sangat penting untuk sepatu, sepatu bot, dan sabuk. Itu tahan lama dan praktis. Orang juga mengenakan kulit binatang untuk kehangatan. Bulu adalah tanda kekayaan dan status, jadi itu terutama untuk orang kaya.
Warna dan Pewarna
Pewarna alami digunakan untuk mewarnai kain. Ini berasal dari tumbuhan, serangga, dan mineral. Warna populer termasuk coklat, abu-abu, dan biru. Mereka praktis dan cocok untuk kehidupan sehari-hari. Orang kaya memiliki lebih banyak pilihan warna, termasuk warna-warna cerah seperti merah dan ungu. Warna-warna ini mahal dan membutuhkan teknik pewarnaan khusus. Pakaian juga memiliki makna simbolis. Misalnya, ungu sering dikaitkan dengan kerajaan dan kekuasaan. Itu disediakan untuk raja dan pejabat tinggi. Coklat dan abu-abu adalah pilihan praktis untuk petani. Mereka mencerminkan pekerjaan dan kehidupan mereka.
Pakaian Pria
Pakaian pria sederhana. Pria mengenakan tunik yang mencapai lutut atau pertengahan betis. Ini longgar dan memiliki lengan panjang. Pria kaya memiliki tunik yang lebih pas. Mereka mengenakan tunik yang lebih pendek di atas celana ketat atau legging. Jubah luar seperti jubah juga populer. Ini besar, sederhana, dan terbuat dari wol atau linen. Jubah pria kaya memiliki lapisan bulu dan elemen dekoratif. Mereka menunjukkan status dan kekayaan. Kain seperti wol, linen, dan sutra biasa. Wol adalah kain yang paling populer. Itu dapat diakses oleh banyak orang dan cocok untuk sebagian besar iklim. Sutra langka tetapi mewah bagi mereka yang mampu membelinya.
Pakaian Wanita
Pakaian ini lebih kompleks. Pakaian wanita terdiri dari beberapa lapisan. Kemis adalah lapisan pertama. Itu adalah shift sederhana yang mencapai pergelangan kaki. Di atasnya, wanita mengenakan gaun yang pas. Ini memiliki lengan panjang dan pinggang tinggi. Gaun sering diikat di bagian depan atau belakang. Itu terbuat dari wol atau linen. Wanita kaya memiliki gaun yang lebih rumit dengan sulaman dan permata. Gaun mereka juga bisa termasuk lapisan bulu. Lapisan luar adalah mantel, jubah atau jubah. Itu besar dan longgar. Ini terbuat dari wol atau linen. Mantel wanita kaya memiliki elemen dekoratif seperti sulaman atau bulu trim.
Elemen desain yang paling menonjol dari pakaian Abad Pertengahan Tinggi adalah sebagai berikut:
Pakaian abad pertengahan tinggi dapat dikenakan dalam berbagai lapisan untuk mencapai penampilan dan kenyamanan yang diinginkan. Untuk pakaian dasar, mulailah dengan kemis, yaitu kemeja linen sederhana yang mencapai lutut dan dikenakan oleh kedua jenis kelamin. Di atas kemis, pria biasanya mengenakan tunik, yaitu pakaian sepanjang lutut atau sedikit lebih panjang, sementara wanita mengenakan versi yang lebih panjang yang disebut gaun. Gaun ini sering memiliki lengan panjang dan diikat di pinggang dengan ikat pinggang atau sabuk. Di atas pakaian ini, baik pria maupun wanita mungkin mengenakan jubah, jubah, atau mantel untuk kehangatan dan perlindungan tambahan. Alas kaki biasanya terdiri dari sepatu atau sepatu bot kulit, seringkali setinggi lutut untuk pria dan selip-on untuk wanita.
Aksesori memainkan peran penting dalam melengkapi pakaian abad pertengahan tinggi. Pria mungkin mengenakan tudung atau topi, seperti coif atau topi, sementara wanita menghiasi rambut mereka dengan kerudung, wimples, atau ikat kepala. Perhiasan, termasuk bros, cincin, dan kalung, adalah hal biasa di kalangan orang kaya dan dapat menandakan status sosial. Jangan lupa tentang pakaian luar; bulu dan jubah berlapis populer di kalangan orang kaya baik untuk gaya maupun kepraktisan. Perhatikan bahan yang digunakan dalam pakaian ini; wol, linen, dan kadang-kadang sutra adalah kain utama, dengan orang kaya sering mengenakan bahan yang lebih mewah seperti beludru atau bulu.
Mencocokkan pakaian abad pertengahan tinggi membutuhkan pemahaman tentang status sosial dan variasi regional pada saat itu. Mulailah dengan mempertimbangkan lapisan dasar, yang terdiri dari kemis untuk pria dan wanita. Pakaian linen sederhana ini dikenakan di bawah semua pakaian lain dan memberikan fondasi yang nyaman. Untuk pria, pasangkan tunik dengan celana panjang atau celana pendek yang sesuai. Tunik dapat bervariasi dalam panjang, dengan yang lebih pendek jatuh di lutut dan yang lebih panjang mencapai pertengahan betis. Wanita, di sisi lain, mengenakan gaun yang lebih panjang yang mencapai tanah, seringkali dengan lengan yang pas dan pinggang yang diikat. Pastikan warna dan pola tunik dan celana panjang saling melengkapi; warna polos lebih umum di kalangan kelas atas, sementara pola sederhana dapat terlihat pada pakaian kelas bawah.
Pakaian luar sangat penting dalam mencocokkan pakaian abad pertengahan tinggi, terutama selama musim dingin. Jubah, jubah, dan mantel menambahkan lapisan dan gaya pada pakaian. Pilih pakaian luar yang selaras dengan tunik atau gaun dalam warna dan kain. Orang kaya sering mengenakan pakaian luar yang dihiasi bulu atau dihiasi dengan desain yang rumit. Alas kaki harus praktis dan sesuai dengan tampilan keseluruhan; sepatu atau sepatu bot kulit adalah pilihan yang cocok untuk pria dan wanita. Terakhir, aksesori seperti topi, sabuk, dan perhiasan dapat meningkatkan pakaian. Pria mungkin mengenakan topi atau tudung, seperti coif atau topi, sementara wanita mungkin menghiasi rambut mereka dengan kerudung atau ikat kepala. Bros dan sabuk dapat menambahkan sentuhan pribadi dan menunjukkan kedudukan sosial, menjadikannya penting untuk ansambel yang kohesif dan akurat secara historis.
T1: Apa yang dikenakan orang di Abad Pertengahan Tinggi?
J1: Selama Abad Pertengahan Tinggi, orang mengenakan tunik dan mantel. Tunik yang diperpanjang memiliki lengan yang pas dan hadir dalam linen atau wol. Pria mengenakan tunik sepanjang lutuk, sedangkan wanita mengenakan tunik sepanjang pergelangan kaki. Bangsawan memiliki desain rumit dengan warna-warna yang dalam, dan mereka menggunakan kain berharga seperti sutra dan beludru. Kedua jenis kelamin menggunakan sabuk untuk mengencangkan pakaian pinggang mereka.
T2: Apa saja ciri utama pakaian abad pertengahan?
J2: Pakaian abad pertengahan menampilkan pakaian berlapis, bahan kain alami (wol, linen, dan kulit binatang), dan pakaian yang dijahit tangan. Pangkat sosial dan pekerjaan individu memengaruhi gaya dan desain. Selain itu, pakaian termasuk aksesori seperti sabuk, tudung, dan alas kaki, yang berubah seiring musim.
T3: Bagaimana kelas sosial memengaruhi gaya pakaian di Abad Pertengahan?
J3: Kelas sosial menentukan kualitas, bahan, dan kompleksitas gaya pakaian. Bangsawan dan bangsawan mengenakan pakaian yang terbuat dari kain mewah seperti sutra dan bulu, sedangkan petani mengenakan pakaian yang lebih sederhana dan lebih praktis yang terbuat dari wol atau linen. Hukum kemewahan mengatur pilihan pakaian, memperkuat hierarki sosial dan melarang kelas bawah untuk mengenakan bahan atau gaya tertentu.
T4: Apa yang dikenakan orang kaya di Abad Pertengahan?
J4: Orang kaya mengenakan pakaian yang rumit dan berlapis-lapis yang terbuat dari kain mewah seperti sutra, beludru, dan bulu. Mereka menghiasi pakaian mereka dengan sulaman yang rumit, permata, dan aksesori. Pria mengenakan tunik, celana panjang, dan jubah, sedangkan wanita mengenakan gaun dengan korset yang pas, lengan panjang, dan rok yang mengalir.
T5: Apa yang dikenakan orang biasa di Abad Pertengahan?
J5: Orang biasa mengenakan pakaian sederhana dan praktis yang terbuat dari wol atau linen. Pria mengenakan tunik, celana panjang, dan jubah sederhana, sementara wanita mengenakan tunik sepanjang lutut, gaun, dan celemek. Pakaian mereka berfungsi dan cocok untuk kerja manual dan kegiatan sehari-hari.