(385 produk tersedia)
Buah Buddha adalah buah yang memiliki bentuk menyerupai wajah orang tua. Pembeli bisnis dapat membedakan berbagai jenis Buah Buddha berdasarkan bentuk, ukuran, dan karakteristik lainnya.
Buah Buddha Foshou
Jenis Buah Buddha ini terkenal karena banyaknya cabang yang menyerupai jari. Ini memberikan kesan tangan terbuka. Buah Buddha Foshou banyak digunakan dalam seni dan upacara keagamaan. Orang-orang mengaitkannya dengan kebahagiaan, kekayaan, dan keberuntungan.
Buah Buddha Kekayaan
Buah ini berukuran besar dan memiliki banyak cabang. Mereka tampak seperti kepala orang tua dengan sanggul yang berlebihan. Orang-orang menempatkan Buah Buddha ini di rumah dan tempat bisnis. Mereka percaya bahwa ini akan membawa kekayaan dan keberuntungan yang baik.
Buah Buddha Berukuran Kecil
Jenis Buah Buddha ini berukuran kecil dan padat. Memiliki beberapa cabang pendek. Orang-orang mengaguminya karena kelucuan dan kepadatanya. Mereka sering menggunakannya untuk dekorasi.
Buah Buddha dengan Banyak Cabang
Buah Buddha ini memiliki fitur yang mencolok. Memiliki sejumlah besar cabang. Beberapa cabang terbagi menjadi cabang-cabang lebih lanjut. Varietas ini sangat cocok untuk menunjukkan keindahan Buah Buddha.
Varietas Buah Buddha Baru
Selain varietas Buah Buddha yang umum, beberapa jenis baru sedang muncul. Misalnya, beberapa petani berupaya meningkatkan keunikan Buah Buddha dengan mengubah ukuran dan bentuknya.
Salah satu aspek paling menakjubkan dari Buah Buddha adalah fitur uniknya. Berikut adalah spesifikasi Buah Buddha:
Selain karakteristiknya yang luar biasa, prosedur penyimpanan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas Buah Buddha. Ketika didinginkan pada suhu antara 10-15 derajat Celcius, buah dapat tetap segar selama sekitar dua minggu. Perhatian khusus harus dilakukan selama transportasi agar tidak terjadi benturan atau gesekan yang dapat mengakibatkan memar atau kerusakan. Bahan kemasan seperti jaring busa, palet plastik, dan karton dengan lubang ventilasi sering digunakan untuk menjaga buah tetap utuh selama pengiriman jarak jauh.
Industri makanan dan minuman:
Buah Buddha memiliki berbagai macam aplikasi dalam industri makanan dan minuman. Mereka dapat digunakan untuk membuat sirup Buah Buddha, yang dapat dicampur dengan berbagai minuman keras untuk menciptakan koktail yang unik. Minuman keras yang mengandung Buah Buddha berpotensi menjadi barang terlaris. Di negara-negara di mana pajak alkohol tinggi, koktail Buah Buddha bisa menjadi pilihan terbaik untuk minuman yang halus dan rendah efek.
Industri spa dan kesehatan:
Dalam beberapa tahun terakhir, industri spa dan kesehatan telah meningkat. Minyak esensial dan ekstrak Buah Buddha sudah digunakan di pusat spa, pusat pijat, dan fasilitas kesehatan. Minyak esensial berbasis Buah Buddha juga dapat dicampur dengan minyak dasar lainnya atau digunakan sebagai bahan utama untuk diffuser. Lilin aromaterapi beraroma Buah Buddha bisa menjadi tawaran yang bagus saat memesan.
Industri kosmetik dan perawatan pribadi:
Seiring dengan meningkatnya permintaan produk alami dan organik, penggunaan Buah Buddha dalam formulasi kosmetik merupakan sebuah keuntungan. Buah ini sudah digunakan dalam esensi, krim, dan masker. Lilin beraroma Buah Buddha menawarkan kesempatan bagi konsumen untuk menikmati aromanya sambil menciptakan suasana yang menenangkan di rumah mereka.
Saat membeli Buah Buddha grosir untuk dijual kembali, penting untuk memilih buah yang akan menarik pelanggan. Pertama, periksa penampilan luarnya. Permukaan luar yang sempurna itu menarik. Selain itu, kulit mangga harus terlihat keras, kering, dan berwarna cokelat. Kulit kecoklatan menunjukkan bahwa buah sudah matang. Buah yang matang akan menghasilkan bau menyengat, yang merupakan indikator lain dari kekencangan. Saat hampir matang, buah tersebut memancarkan aroma yang menyenangkan. Sebagian besar pelanggan menyadari bahwa ini adalah tanda kematangan.
Buah Buddha yang sudah matang akan sedikit melunak saat ditekan lembut. Bersifat lembut saat disentuh, yang menunjukkan bahwa biji di dalamnya sudah lunak dan berdaging. Penting juga untuk dicatat bahwa sebagian besar konsumen mengonsumsi teh Buah Buddha. Pelanggan seperti itu lebih menyukai buah kering. Oleh karena itu, pengecer tidak perlu khawatir tentang kekencangan atau kelembutan buah yang dicari oleh berbagai pelanggan. Saat menyimpan Buah Buddha untuk teh, mereka harus menempatkan buah di tempat kering yang terhindar dari kelembapan.
Titik di mana buah terhubung dengan batangnya harus memiliki sedikit lekukan. Ini merupakan indikator bahwa buah tersebut berada di tahap akhir pematangan. Selain itu, beberapa pelanggan menyadari manfaat kesehatan mengonsumsi biji Buah Buddha. Mereka bertanya kepada pengecer tentang biji yang ada di buah. Oleh karena itu, pengecer harus terbuka terhadap pertanyaan dan pertanyaan pelanggan. Biji tersebut keras dan terlihat saat buah matang.
Pembeli harus menentukan berapa lama mereka dapat menyimpan buah sebelum membusuk. Buah Buddha memiliki masa simpan yang lama, terutama saat disimpan dalam kondisi yang tepat. Buah ini dapat bertahan hingga dua tahun.
Terakhir, saat membeli, pengecer harus memastikan ada variasi ukuran agar pelanggan dapat memilih. Mereka juga harus menegosiasikan diskon untuk pembelian grosir dan mempertimbangkan biaya pengiriman jika mereka mengimpor dari luar negeri.
T1: Apa itu Buah Buddha?
A1: Bagi pembeli yang bertanya-tanya, "Apa itu Buah Buddha", mereka harus tahu bahwa itu mengacu pada buah dari citrange tangan Buddha. Citrange adalah buah hibrida yang terbentuk dari persilangan antara pomelo dan jeruk, dan memiliki penampilan memanjang berwarna kuning yang menyerupai tangan dengan jari-jari.
T2: Apa saja manfaat Buah Buddha?
A2: Buah Buddha memberikan beberapa manfaat. Pertama, orang dapat menggunakan buah untuk membuat berbagai produk, yang dapat dijual dengan keuntungan. Kedua, buah tersebut kaya akan senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. Ketiga, buah tersebut memiliki aroma yang kuat dan khas yang dapat menarik pelanggan.
T3: Seperti apa bau Buah Buddha?
A3: Buah Buddha memiliki aroma lemon dan jeruk yang menyenangkan. Karena buah tersebut menyerupai jari-jari Buddha, aromanya dikatakan sebagai campuran dari citron dan lemon. Aroma Buah Buddha segar dan bersih, dan banyak digunakan untuk membuat parfum, lilin, dan produk aromaterapi.