Jenis Debu Batubara yang Dijual
Debu batubara untuk dijual adalah sisa yang tertinggal setelah batubara dihancurkan menjadi partikel yang lebih halus. Secara umum, debu batubara adalah produk sampingan umum dari penambangan, penanganan, dan pengolahan batubara. Ada beberapa jenis debu batubara yang tersedia untuk dijual, termasuk debu batubara antrasit, debu batubara bituminous, debu batubara lignit, dan debu batubara impor.
- Debu batubara antrasit: Debu batubara antrasit banyak ditemukan di Cina utara, Pennsylvania, dan Taiwan. Antrasit adalah batubara dengan kandungan karbon tertinggi dan disebut sebagai batubara keras. Kandungan karbon debu batubara antrasit lebih dari 85%, membuatnya terbakar lebih bersih daripada jenis batubara lainnya. Ini menghasilkan energi yang lebih tinggi. Debu batubara antrasit yang dijual memiliki penampilan berkilau dan tingkat polusi rendah saat dibakar. Debu batubara ini terutama digunakan untuk pemanasan rumah, tungku perumahan, dan beberapa proses industri yang membutuhkan panas tinggi.
- Debu batubara bituminous: Sebagian besar debu batubara yang dijual adalah debu batubara bituminous. Itu dapat ditemukan di Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan beberapa negara lainnya. Debu batubara bituminous lebih lunak dan memiliki tingkat sulfur yang lebih tinggi daripada debu batubara antrasit. Kandungan karbonnya antara 45% dan 86%. Debu batubara bituminous memiliki output energi yang tinggi dan banyak digunakan dalam pembangkitan listrik di pembangkit listrik tenaga batubara. Itu juga digunakan dalam proses pembuatan baja untuk menghasilkan kokas metalurgi.
- Debu batubara lignit: Debu batubara lignit dikenal sebagai batubara coklat. Ini memiliki kandungan karbon terendah di antara ketiga jenis debu batubara yang dijual. Kandungan karbon lignit sekitar 25% hingga 35%. Debu batubara lignit memiliki kandungan air yang tinggi dan output energi yang lebih rendah. Dengan demikian, ini terutama digunakan untuk menghasilkan listrik. Sebagian besar lignit di dunia terletak di dekat tempat penggunaannya, membuatnya lebih murah untuk ditambang dan menghasilkan listrik darinya.
- Debu batubara impor: Selain debu batubara alami yang disebutkan di atas, beberapa debu batubara diimpor dari luar negeri melalui transportasi industri.
Spesifikasi dan Perawatan
Berikut adalah beberapa spesifikasi yang perlu diketahui saat membeli atau menjual debu batubara.
- Densitas Produk: Pembeli perlu mengetahui densitas produk saat melakukan pemesanan. Densitas akan memengaruhi jumlah debu yang akan muat ke dalam tas atau wadah curah.
- Kemasan dan Penyimpanan: seperti yang disebutkan sebelumnya, debu batubara biasanya dikemas dalam kantong 25kg atau 50kg. Ini juga dapat dikemas dalam pengiriman curah, tangki, atau kontainer. Produk harus disimpan jauh dari kelembapan dan di fasilitas yang berventilasi baik. Penyimpanan juga harus jauh dari sumber pengapian karena batubara mudah terbakar.
- Kandungan Air: debu batubara cenderung mudah basah. Kelembapan membuatnya sulit untuk terbakar dan dapat menyebabkannya menjadi lebih berbahaya selama penyimpanan. Debu batubara dengan kadar air rendah akan memiliki efisiensi pembakaran yang lebih baik. Penjual harus mendidik pembeli tentang solusi penyimpanan yang dapat mencegah produk menjadi basah.
- Kandungan Sulfur: Debu batubara dengan kandungan sulfur tinggi dapat merugikan lingkungan. Hal ini karena cenderung melepaskan sejumlah besar sulfur dioksida selama pembakaran. Ini dapat menyebabkan polusi lingkungan dan hujan asam.
- Karbon Tetap dan Nilai Kalorifik: Kedua hal ini biasanya berjalan beriringan. Debu batubara karbon tetap menunjukkan berapa banyak karbon yang akan tersisa setelah pembakaran. Ini juga menunjukkan berapa banyak energi panas yang akan dilepaskan saat debu batubara terbakar. Debu batubara dengan karbon tetap tinggi juga melepaskan nilai kalorifik yang tinggi. Produsen biasanya menyatakan nilai kalorifik dalam Kcal/Kg. Beberapa merek dapat mencapai 7500 Kcal/Kg.
- Ukuran Granul: debu batubara lebih kecil dari batubara. Biasanya berukuran kurang dari 5mm, sering menyerupai bubuk. Terkadang, itu dapat disalahartikan sebagai pasir atau lumpur.
Berikut adalah beberapa manual dan panduan untuk penanganan dan perawatan debu batubara:
- Lembar Data Keselamatan (SDS): SDS untuk debu batubara akan memberikan penjual dan penangan informasi terperinci tentang produk. Lembar ini memberikan informasi tentang bahaya produk, komposisi, pedoman penanganan, dan tindakan keselamatan yang direkomendasikan. Penjual dapat dengan mudah mendapatkan SDS dari produsen batubara.
- Pedoman Penyimpanan: Pedoman penyimpanan debu batubara akan menjelaskan cara menyimpannya secara efektif. Ini akan menawarkan teknik dan metode terperinci yang akan mengurangi risiko kebakaran dan degradasi produk.
- Keamanan dan Penanganan Material: Debu batubara adalah bahan berbahaya. Itu perlu ditangani dengan hati-hati. Produk seperti sistem penekan debu, agen pembasah, atau surfaktan digunakan untuk mencegah pembentukan debu selama penanganan. Jika debu batubara perlu diangkut, pastikan disegel dan dikemas dengan cara yang sesuai dengan peraturan setempat.
Skenario Industri
Penjualan debu batubara telah menjadi produk yang sangat diminati di berbagai industri.
- Pembuatan Semen: Dalam industri semen, debu batubara bertindak sebagai bahan bakar utama yang digunakan dalam proses produksi karena semen bergantung pada energi panas untuk kalsinasi batu kapur, yang merupakan bahan utama. Debu batubara menyediakan energi yang diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan suhu yang sangat tinggi yang dibutuhkan untuk mengubah batu kapur menjadi klinker semen. Sekitar 60-80% kebutuhan energi pabrik semen dipenuhi oleh debu batubara, memungkinkan produksi semen yang tidak terputus.
- Produksi karbon hitam: Karbon hitam adalah bubuk hitam kecil yang digunakan perusahaan untuk memperkuat ban dan meningkatkan umur pemakaiannya, di antara kegunaan lainnya. Proses yang digunakan untuk membuat karbon hitam melibatkan Pirolisis, yang membutuhkan bahan bakar. Debu Batubara berfungsi sebagai sumber bahan bakar yang ideal dalam proses ini.
- Metalurgi Ferrous: Batubara halus digunakan sebagai agen pereduksi dan sumber energi selama pengolahan besi dalam tanur tinggi. Selain itu, digunakan dalam produksi kokas peleburan melalui prosedur aglomerasi.
- Produksi Baterai: Debu batubara memainkan peran penting dalam industri produksi baterai dengan bertindak sebagai komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion. Baterai ini biasanya digunakan di kendaraan listrik, di antara aplikasi lainnya.
- Produksi Kembang Api: Dalam proses pembuatan kembang api, bubuk batubara, juga disebut bubuk hitam, memegang peranan penting sebagai komponen penting. Bersamaan dengan sendawa dan belerang, bubuk batubara membantu dalam produksi mesiu, yang berfungsi sebagai propelan dan bahan peledak untuk berbagai jenis kembang api.
- Produksi Kimia: Debu batubara memainkan peran penting dalam industri produksi kimia sebagai sumber karbon yang vital. Kandungan karbonnya berfungsi sebagai dasar untuk sintesis berbagai senyawa organik dan intermediet yang digunakan di berbagai industri. Selain itu, debu batubara digunakan dalam produksi produk kimia seperti tar batubara, gas batubara, dan amonia, di antara yang lainnya.
- Produksi Cat dan Tinta: Debu batubara berfungsi sebagai bahan utama dalam produksi tinta dan cat. Fungsinya terutama melibatkan bertindak sebagai pewarna dan agen pengikat. Dalam cat, debu batubara memberikan pigmentasi dan berkontribusi pada sifat adhesi cat, memastikan pelekatannya ke berbagai permukaan. Selain itu, debu batubara menemukan aplikasi dalam tinta khusus, di mana ia berfungsi sebagai pigmen cetak, terutama dalam pembuatan tinta karbon hitam.
- Produksi Mesiu: Debu batubara, juga dikenal sebagai debu arang, berfungsi sebagai bahan penting dalam produksi mesiu, bersama dengan sendawa dan belerang. Mesiu, yang merupakan bahan peledak, secara historis telah menemukan aplikasi yang luas dalam amunisi, kembang api, dan operasi peledakan yang luas.
Cara Memilih Debu Batubara yang Dijual
Saat mencari sumber debu batubara, faktor-faktor berikut perlu diperhatikan dengan cermat karena dapat sangat memengaruhi kinerja, keamanan, dan efektivitas produk akhir.
-
Sumber debu batubara
Karena debu batubara dihasilkan dari proses penghancuran batubara, nilai akhirnya akan bergantung pada kualitas batubara sumber. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa sumber batubara. Baik itu antrasit, bituminous, atau lignit, setiap varietas memiliki karakteristik dan kegunaannya masing-masing. Memilih jenis yang tepat untuk aplikasi industri tertentu sangat penting.
-
Higroskopis dan Penyimpanan
Debu batubara sangat higroskopis, artinya mudah menyerap kelembapan dari udara. Kecenderungan ini untuk menarik kelembapan dapat menyebabkan masalah yang signifikan saat menyimpan sejumlah besar debu batubara. Ini menciptakan risiko produk lembap, yang lebih rentan terhadap pengapian sendiri dan dapat terbakar secara spontan.
Menerapkan teknik penyimpanan yang tepat menjadi penting untuk mengelola debu batubara secara efektif. Menggunakan wadah atau silo tertutup untuk penyimpanan membantu mencegah infiltrasi kelembapan dan menjaga debu batubara tetap kering.
-
Distribusi Ukuran Partikel
Distribusi ukuran partikel debu batubara memainkan peran penting dalam menentukan perilakunya selama penanganan dan efisiensi pembakaran yang dicapainya saat digunakan sebagai bahan bakar. Agregat dengan partikel yang lebih besar cenderung lebih mudah terpisah, sementara partikel yang lebih ringan dan lebih halus dapat menjadi airborne, menimbulkan potensi risiko ledakan.
Untuk mengurangi potensi bahaya ini, penting untuk memprioritaskan metode penekan debu yang efektif. Menerapkan penekan debu tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga memastikan keselamatan individu yang bekerja di dekat operasi penanganan batubara.
-
Briket dan pelet
Debu batubara dapat digunakan untuk menghasilkan briket batubara dan pelet batubara. Ini dibentuk dengan memadatkan debu batubara dengan bantuan pengikat. Keuntungan membuat unit yang lebih kecil ini adalah dua kali lipat: ini membuat transportasi lebih mudah, dan ini mengurangi jumlah debu yang mungkin dibuat selama pembakaran.
Tanya Jawab tentang Debu Batubara yang Dijual
T: Terbuat dari apa debu batubara?
J: Terutama terbuat dari karbon, debu batubara juga mengandung mineral, silika, dan logam berat seperti arsenik, timbal, dan merkuri. Inhalasi debu batubara dapat menyebabkan kondisi kesehatan serius seperti penyakit paru-paru hitam dan pneumoconiosis.
T: Apa perbedaan antara debu batubara dan abu terbang?
J: Saat dibakar, debu batubara menghasilkan abu terbang. Keduanya memiliki komposisi yang mirip, terdiri dari silika, alumina, dan kalsium. Namun, debu batubara memang memiliki lebih banyak logam berat daripada abu terbang. Debu batubara juga 10 hingga 20 kali lebih banyak daripada abu terbang.
T: Untuk apa debu batubara digunakan?
J: Karena teksturnya yang halus, debu batubara digunakan sebagai bahan pengikat dalam berbagai produk seperti batu bata dan semen yang mudah terbakar. Itu juga digunakan dalam produksi karbon aktif.
T: Dapatkah debu batubara didaur ulang?
J: Daur ulang debu batubara dimungkinkan karena ada beberapa metode untuk memanfaatkannya kembali. Yang paling umum adalah gasifikasi, di mana debu batubara diubah menjadi gas sintetis yang digunakan untuk produksi listrik dan hidrogen.