Jenis Pupuk Pestisida
Pupuk pestisida dibagi menjadi dua kategori, pupuk anorganik dan pupuk organik, berdasarkan komposisi kimia nutrisi yang terkandung dalam pupuk.
- Pupuk anorganik: Pupuk anorganik juga dikenal sebagai pupuk sintetis. Biasanya, mereka diproduksi dengan campuran nutrisi tertentu untuk meningkatkan tanah. Nitrogen, fosfor, dan kalium (N-P-K) adalah tiga nutrisi utama yang ditemukan dalam sebagian besar pupuk anorganik. Beberapa pupuk mungkin juga mengandung magnesium, sulfur, kalsium, dan besi. Mereka dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, termasuk butiran, bubuk, dan cairan. Penggunaan pupuk anorganik telah meningkatkan produksi pangan secara signifikan. Namun, mereka juga dapat menyebabkan degradasi tanah, polusi, dan peningkatan keasaman.
- Pupuk organik: Pupuk organik terbuat dari zat-zat yang terjadi secara alami. Mereka mengandung nutrisi utama yang sama dengan pupuk anorganik. Pupuk organik bergantung pada proses alami untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Pupuk organik juga dikenal sebagai biofertilizer. Mereka dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen secara berkelanjutan. Cacing tanah, bakteri, jamur, dan rhizobacteria adalah contoh organisme hidup yang digunakan dalam pupuk organik. Pupuk organik juga dapat dibuat dari bahan organik, termasuk daun yang gugur, limbah hewan, dan sisa tanaman.
Spesifikasi dan Pemeliharaan Pupuk & Pestisida
Berikut adalah beberapa spesifikasi umum terkait pemeliharaan pupuk dan pestisida.
- pH: pH pupuk diuji dan dipertahankan sebelum penyimpanan atau transportasi. pH harus kurang dari 7. Dengan cara ini, amandemen, seperti kapur, harus ditambahkan jika bersifat asam.
- Kandungan nutrisi: Ini termasuk nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan mikronutrien lainnya seperti besi, boron, tembaga, dan mangan. Nilai NPK harus diperiksa sebelum aplikasi, karena tanaman yang berbeda membutuhkan jumlah nutrisi yang berbeda. Selain itu, tanaman membutuhkan mikronutrien spesifik untuk berkembang.
- Ukuran partikel: Penting untuk menentukan ukuran partikel pupuk, seperti butiran atau bubuk. Untuk distribusi yang merata, itu harus sama dengan ukuran tanaman dan metode aplikasi.
- Konsentrasi: Baik pupuk organik maupun sintetis memiliki bentuk encer dan pekat. Bentuk sintetis lebih terkonsentrasi. Di sisi lain, versi organik akan membutuhkan volume besar untuk memberikan jumlah nutrisi yang sama.
- Suhu: Degradasi prematur dapat terjadi pada pupuk pada suhu yang lebih tinggi. Oleh karena itu, oleskan pupuk di pagi atau sore hari ketika cuaca lebih dingin. Efisiensi pestisida dipengaruhi oleh suhu karena beberapa membutuhkan panas untuk bekerja lebih baik.
- Kelembaban: Kehilangan potensi berlebihan dapat terjadi ketika kelembaban sangat rendah. Oleskan pestisida dan pupuk ketika tingkat kelembaban normal, yaitu antara 30% dan 60%.
- Kelembaban: Tingkat kelembaban yang lebih tinggi akan menyebabkan pertumbuhan jamur dan penggumpalan. Jika tetap terlalu basah, beberapa kerugian dapat terjadi di mana serangga tidak akan memakannya.
- Sirkulasi udara: Pengeringan pupuk secara menyeluruh diperlukan setelah hujan sebelum penyimpanan. Ini menjaga kadar oksigen tetap tinggi karena mengurangi penyakit dan hama.
Skenario Industri Pupuk dan Pestisida
Pasar agrokimia diperkirakan mencapai $63 miliar pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai $122,64 miliar pada tahun 2031, tumbuh pada CAGR sebesar 7,1% dari tahun 2022 hingga 2031.
Pupuk dan pestisida adalah komponen penting dari pertanian modern, dan mereka memiliki aplikasi di beberapa industri. Berikut adalah beberapa skenario industri utama tempat pupuk dan pestisida digunakan.
- Industri Pertanian: Industri pertanian sejauh ini adalah pengguna terbesar pupuk dan pestisida. Berbagai pupuk digunakan pada tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan mereka dan meningkatkan hasil. Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, lebih dari 70% konsumsi pestisida global terkait dengan pertanian. Pupuk dan pestisida sangat penting untuk memastikan tanaman berkualitas baik, melindungi mereka dari hama dan penyakit, dan meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan populasi global yang terus meningkat.
- Hortikultura: Industri hortikultura, yang meliputi budidaya komersial bunga, buah-buahan, dan sayuran, merupakan pengguna pupuk dan pestisida yang besar. Jenis buah dan sayuran yang berbeda membutuhkan pupuk spesifik untuk memberi makan tanah tempat mereka tumbuh. Ada kebutuhan besar untuk pestisida untuk melindungi tanaman halus dari berbagai serangga dan penyakit.
- Pemandangan komersial: Pupuk dan pestisida juga memiliki peran dalam industri lansekap, terutama di area pemeliharaan ruang hijau, taman, dan lapangan golf. Pestisida membantu mengendalikan hama seperti kumbang dan kutu daun, dan pestisida menjaga agar mereka tidak memburuk.
- Pembibitan: Mereka yang menanam dan menjual tanaman hias, pohon, dan semak juga menggunakan pupuk dan pestisida. Kualitas dan kesehatan tanaman yang dijual kepada pelanggan sebagai proyek ritel atau lanskap bergantung pada pemupukan yang seimbang dan pengelolaan hama terpadu.
- Kehutanan: Penggunaan pupuk dan pestisida juga dapat ditemukan dalam industri kehutanan. Pestisida sering digunakan untuk melindungi pohon dari serangan hama yang dapat melemahkan atau membunuh mereka. Pupuk juga diterapkan dalam situasi di mana kekurangan nutrisi diperhatikan, atau pertumbuhan perlu ditingkatkan, mungkin, agar pohon dapat dipanen dalam jangka waktu yang lebih pendek.
- Produksi Biofuel: Secara khusus, pertanian menghasilkan tanaman untuk digunakan sebagai bahan baku untuk biofuel. Pupuk membantu meningkatkan hasil panen untuk memastikan cukup bahan baku untuk produksi biofuel. Pestisida juga berkontribusi dalam melindungi tanaman bahan baku biofuel, seperti tebu dan jagung, dari kerusakan akibat hama yang dapat mempengaruhi kualitas bahan bakar yang dihasilkan.
Cara Memilih Pupuk Pestisida
Pupuk untuk tanaman dipilih berdasarkan faktor-faktor yang berbeda. Beberapa faktor utama yang akan ditemukan pembeli bisnis saat memilih pupuk pestisida adalah uji tanah, nutrisi spesifik yang dibutuhkan, jenis tanaman, metode aplikasi, dan kondisi cuaca.
Uji tanah sangat penting saat memilih pestisida pupuk ini. Uji tanah mengungkapkan komposisi nutrisi tanah. Berdasarkan informasi ini, para ahli pertanian tahu apa yang kurang dari tanah sehingga nutrisi yang dibutuhkan dapat ditambahkan. Uji tanah juga menunjukkan tingkat pH tanah, yang dapat menentukan jenis pupuk yang dibutuhkan untuk membuat tanaman tumbuh subur di daerah tertentu.
Nutrisi spesifik yang dibutuhkan akan menentukan pupuk mana yang dipilih. Misalnya, jika tanah kekurangan nitrogen, maka pupuk nitrogen tertentu akan dipilih. Kebutuhan tanaman juga akan menentukan jenis pupuk yang dipilih. Tanaman yang berbeda tumbuh subur di nutrisi tertentu, jadi para petani menggunakan pupuk yang akan membantu mereka mencapai hasil panen maksimal. Pupuk yang digunakan untuk buah-buahan atau tanaman berbunga mungkin berbeda dengan yang digunakan untuk rumput atau sayuran berdaun.
Metode aplikasi juga dapat mempengaruhi pilihan pupuk. Beberapa tanaman menggunakan pupuk yang dapat disemprotkan ke daun, sementara yang lain membutuhkan pupuk yang diaplikasikan langsung ke tanah. Jenis tanaman dan nutrisi yang dibutuhkan juga memengaruhi bagaimana dan di mana pupuk digunakan.
Kondisi cuaca juga dapat memengaruhi pilihan pupuk. Misalnya, selama hujan lebat, mungkin lebih baik menggunakan pupuk organik daripada kimia, karena sebagian besar pupuk kimia tercuci oleh hujan atau air yang berlebihan.
Pupuk Pestisida T&J
T1. Bagaimana cara menyimpan pupuk?
J1. Pupuk harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk yang tidak terkena elemen. Kiat tambahan adalah memastikan bahwa mereka tidak disimpan di dekat herbisida atau pestisida atau apa pun yang dapat mencemari mereka.
T2. Siapa yang mengatur pestisida?
J2. Di Amerika Serikat, Environmental Protection Agency (EPA) bertanggung jawab untuk mengatur pestisida. Ini termasuk memastikan bahwa produk yang digunakan aman dan efektif baik untuk manusia maupun lingkungan.
T3. Apakah pupuk dan pestisida organik efektif?
J3. Ya, pupuk dan pestisida organik dapat efektif tetapi mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja daripada yang sintetis. Perlu dicatat bahwa organik bukan berarti tanpa risiko. Ada beberapa pestisida organik yang dapat berbahaya jika tidak digunakan dengan benar.
T4. Haruskah seseorang memakai sarung tangan atau masker saat mengaplikasikan pestisida dan pupuk?
J4. Ya, selalu merupakan ide yang baik untuk memakai sarung tangan dan masker saat menangani bahan kimia seperti pestisida dan pupuk. Produk-produk ini dapat membahayakan kulit atau jika terhirup, jadi lebih baik aman daripada menyesal.
T5. Apa pasar pestisida terbesar di dunia?
J5. Pasar pestisida global bernilai $ 61,2 miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan mencapai $ 82,2 miliar pada tahun 2031, tumbuh pada CAGR sebesar 3,2% dari tahun 2022 hingga 2031. Wilayah Asia Pasifik menempati bagian terbesar dari pasar, dengan negara-negara seperti Cina, India, dan Jepang memimpin permintaan pestisida.