All categories
Featured selections
Trade Assurance
Buyer Central
Help Center
Get the app
Become a supplier

Tentang menyelesaikan mesin plester

Jenis Mesin Plester Finishing

Mesin plester finishing dapat membantu mengatasi masalah plesteran yang umum dan meningkatkan produktivitas. Mesin ini digunakan untuk memberikan hasil akhir yang rata sempurna dalam aplikasi plesteran dan dapat dikenal dengan beberapa nama berbeda, termasuk **mesin plester finishing**, mesin plester, robot plester, mesin render, atau mesin finishing.

Mesin plester finishing dapat mengaplikasikan berbagai material ke dinding, termasuk mortar, semen, gipsum, kapur, pasir, dan semua jenis plester (misalnya, putih atau kapur). Beberapa mesin khusus mungkin juga menggunakan material sintetis dan berbasis hayati. Bahan kimia dan agregat yang diperlukan biasanya akan disertakan dalam campuran.

Jenis utama mesin plester finishing dijelaskan di bawah ini:

  • Mesin plester berumpan silo: Mesin ini diberi makan langsung dari silo. Mesin ini memiliki kapasitas besar dan dapat terus menerus memasok plester ke nosel semprot.
  • Mesin plester berumpan hopper: Mesin ini diberi makan plester melalui hopper. Meskipun lebih kecil dari mesin berumpan silo, mesin ini masih dapat memplester area yang luas secara efisien.
  • Mesin plester portabel: Jenis mesin ringan ini dapat dibawa dan dipindahkan dengan cepat dan mudah. Mesin ini ideal untuk area kecil, tempat yang sulit dijangkau, dan proyek renovasi.
  • Mesin plester robot: Juga dikenal sebagai mesin finishing otomatis, jenis canggih ini menggunakan kecerdasan buatan, otomatisasi, dan robotika untuk menyemprot plester secara otonom ke dinding, lantai, dan permukaan lainnya. Mesin ini biasanya digunakan dalam proyek konstruksi besar dengan kebutuhan volume plesteran yang tinggi.

Selain empat kategori utama mesin plester yang dijelaskan di atas, banyak mesin dibedakan lebih lanjut berdasarkan aplikasinya (lantai, permukaan, atau dinding), metode penyemprotan (manual atau otomatis), jenis mesin (robotik, semi-otomatis, atau sepenuhnya otomatis), dan fungsi khusus mesin (pengamplasan, pemolesan, atau penggilingan). Pada dasarnya, mesin plester juga dapat dibedakan berdasarkan apakah mereka menyemprot atau mengaplikasikan material melalui alat bantu trowel dan belt. Mesin semprot lebih umum digunakan untuk pekerjaan berat, sedangkan mesin trowel dan belt mungkin lebih cocok untuk tugas yang membutuhkan presisi lebih tinggi.

Spesifikasi dan Pemeliharaan Mesin Plester Finishing

Spesifikasi

  • Ukuran Produk:

    Struktur dasar mesin plester meliputi rangka, perangkat pengumpan, perangkat pengangkut, perangkat penyemprot, perangkat pencampur, dan perangkat daya. Di antara mereka, perangkat pengumpan, perangkat penyemprot, perangkat pencampur, dan perangkat daya adalah empat komponen utama mesin plester. Ukuran rata-rata mesin plester adalah 2200mm*1450mm*1700mm. Namun, ukuran mesin plester dapat dengan mudah diubah sesuai kebutuhan tempat dan persyaratan yang berbeda.

  • Berat Produk:

    Mesin plester finishing dilengkapi dengan pengumpan dan pencampur otomatis yang terpasang, dan pengoperasian manual membantu mengurangi berat keseluruhan mesin. Berat rata-rata mesin plester sekitar 290kg.

  • Daya:

    Biasanya, mesin plester memiliki pilihan untuk memilih dari mesin listrik dan diesel. Daya listrik mesin listrik sekitar 5,5-7,5kw. Untuk mesin diesel, tenaga kuda sekitar 20, yang juga dapat diubah antara 10-24. Selain daya dan tenaga kuda, volt mesin sekitar 380V.

  • Pengoperasian:

    Mesin plester memiliki beberapa fitur utama yang menjadikannya pilihan ideal untuk digunakan dalam berbagai skenario. Pertama, mesin ini memiliki pilihan untuk memplester berbagai jenis material. Kedua, mesin ini dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sehingga secara signifikan mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses plesteran.

  • Kapasitas Produksi:

    Kecepatan produksi mesin plester sekitar 20-90m²/jam. Selain itu, mesin plester dapat melakukan plesteran 3-15m² hanya dalam satu jam, tergantung pada jenis dan kualitas mesin.

  • Tekanan:

    Tekanan penyemprotan mesin plester dapat disesuaikan sesuai kebutuhan permukaan yang akan diplester. Biasanya, tekanan sekitar 2,5-4,5MPa.

Pemeliharaan

Orang sering bertanya-tanya bagaimana mereka dapat merawat mesin plester mereka agar dapat bertahan lebih lama. Terdapat lima metode pemeliharaan utama:

  • Pembersihan Sering: Mesin plester harus dibersihkan secara berkala. Mesin harus dibersihkan segera dan menyeluruh setelah setiap penggunaan untuk menghindari penumpukan sisa plester dan penyumbatan selang, nosel, dan port pengumpan.
  • Pelumasan Berkala: Untuk mesin yang dioperasikan secara manual, melumasi bagian yang bergerak seperti rantai, roda gigi, bantalan, dan sambungan dapat mengurangi keausan dan kerusakan pada mesin dan membuatnya bertahan lama.
  • Inspeksi Rutin: Pipa pengumpan dan pompa mesin plester finishing harus diperiksa secara rutin untuk melihat adanya abrasi, robekan, penyimpangan, dan kebocoran. Setiap degradasi atau kerusakan mesin dapat memerlukan pemeriksaan awal dan dengan demikian dapat dihindari pada tahap selanjutnya.
  • Pemeliharaan Tepat Waktu: Mesin plester harus dirawat tepat waktu, dan pasak dan baut harus dikencangkan secara berkala. Cat juga harus dilakukan untuk tujuan pemeliharaan untuk bagian-bagian alat, terutama untuk area yang rusak dan terkorosi.
  • Pengoperasian dengan Hati-hati: Saat menggunakan mesin plester, pengguna harus berhati-hati dan menghindari beban berlebih pada mesin. Mereka juga harus menghindari penggunaan mesin secara terus menerus dalam jangka waktu lama tanpa istirahat.

Skenario

Mesin semprot plester terutama digunakan dalam dekorasi plesteran dinding untuk berbagai jenis bangunan. Mesin ini dapat digunakan untuk menambahkan insulasi ke interior dan eksterior bangunan, menciptakan plesteran dekoratif pada fasad, menciptakan tahan api pada dinding interior, dan mengaplikasikan plester untuk tujuan estetika pada dinding interior.

Mesin ini dapat digunakan untuk skenario berikut:

  • Lokasi konstruksi besar: Mesin plester finishing berguna untuk proyek konstruksi besar seperti hotel, gedung komersial, sekolah, pabrik, gudang, jembatan, dan infrastruktur di mana plesteran ekstensif diperlukan.
  • Area lalstastare yang dalam:{/} Proyek konstruksi besar dengan tugas plesteran masif membutuhkan plesteran dalam. Mesin finishing cocok untuk menghemat tenaga dan waktu dalam proyek plesteran besar.
  • Dinding tipis: Mesin plester lebih disukai dalam proyek yang membutuhkan plesteran lapisan tipis atau ringan, seperti untuk insulasi atau tujuan dekoratif.
  • Unit batu: Perangkat semprot plester membantu dalam proyek yang melibatkan unit batu (dinding yang dibangun dengan batu bata atau blok yang membutuhkan plesteran untuk insulasi, tahan api, atau estetika), memastikan cakupan yang seragam dan aplikasi yang cepat.
  • Tinggi: Dalam konstruksi bertingkat tinggi, mesin plester finishing dapat mempercepat proses plesteran sejumlah besar dinding. Alih-alih mengaplikasikan plester dengan tangan, yang lebih memakan waktu, menggunakan mesin plester dapat menghemat waktu, terutama di tempat tinggi di mana banyak dinding perlu ditutup dengan cepat.
  • Ketika beberapa hasil akhir diperlukan: Mesin plester dapat digunakan untuk mengaplikasikan berbagai jenis hasil akhir (misalnya, goresan, coklat, lapisan akhir) ke dinding dan langit-langit lebih cepat dan seragam daripada aplikasi tangan.

Cara Memilih Mesin Plester Finishing

Pilih mesin plester finishing berdasarkan kriteria berikut:

  • Sifat Pekerjaan:

    Jenis tugas akan memengaruhi pemilihan mesin. Beberapa alat cocok untuk mengaplikasikan lapisan tipis ke interior, sementara yang lain ideal untuk lapisan yang lebih tebal di eksterior. Misalnya, mesin semprot akan lebih baik untuk dinding eksterior karena efisiensi yang lebih tinggi, sedangkan trowel manual atau dempul akan lebih baik untuk pekerjaan interior. Pistol hopper ideal untuk pekerjaan tekstur semprot, sedangkan mesin campuran dan pompa ideal untuk stucco semprot.

  • Persyaratan Finishing:

    Hasil akhir yang diinginkan juga akan memengaruhi pilihan mesin. Jika plester membutuhkan hasil akhir bertekstur, mesin semprot harus digunakan. Untuk hasil akhir trowel, menggunakan mesin plester dengan lembaran apung lebih baik. Roller timbul lebih baik untuk pola timbul, sedangkan spons lebih baik untuk hasil akhir yang halus.

  • Tingkat Produksi:

    Jumlah area yang dapat ditangani mesin juga akan memengaruhi pilihan. Untuk pekerjaan plesteran produksi tinggi, mesin semprot otomatis harus digunakan. Untuk pekerjaan plesteran kecil, alat tangan seperti trowel plester atau pelampung akan cukup. Mesin semprot secara efisien menutupi lebih dari 1.200 kaki persegi dalam satu jam, dibandingkan dengan 100 kaki persegi dalam jangka waktu yang sama menggunakan trowel.

  • Ukuran dan Berat:

    Ukuran dan berat mesin juga penting. Pilih mesin yang kompak dan ringan yang mudah dibawa dan dikendalikan di area konstruksi. Cari fitur seperti pegangan terintegrasi dan roda transportasi yang meningkatkan portabilitas dan kemudahan penggunaan.

  • Sumber Daya:

    Ini akan mencakup tegangan, mesin bensin atau diesel, dan spesifikasi lainnya. Pilih mesin dengan sumber daya yang andal yang dapat menangani beban kerja plesteran yang diperlukan. Pertimbangkan output daya dan efisiensi mesin atau motor untuk memastikan pengoperasian yang konsisten dan tidak terputus selama proses plesteran.

  • Kontrol Operator:

    Penting untuk memperhatikan cara mesin dikendalikan saat memilih yang tepat untuk pekerjaan. Pilih mesin dengan kontrol yang intuitif dan fungsi yang diberi label dengan jelas sehingga operator dapat dengan mudah dan akurat mengatur parameter plesteran yang diperlukan.

Mesin Plester Finishing Tanya Jawab

T1: Apa tren terkini dalam teknologi plesteran?

A1: Trennya adalah menuju otomatisasi, dengan mesin yang dapat mengaplikasikan dan menyelesaikan plester dengan minimal campur tangan manusia. Solusi ramah lingkungan juga semakin banyak, seperti menggunakan plester berbasis gipsum daripada semen.

T2: Mana yang lebih baik di antara plester finishing semen, kapur, dan gipsum?

A2: Plester gipsum cocok untuk interior kering, sedangkan plester kapur dan semen hidraulik lebih baik untuk area lembap. Jika dinding perlu menahan elemen, plester semen akan lebih baik, tetapi jika akan terkena kelembapan terus-menerus, semen mungkin tidak lebih baik, dan kapur akan menjadi pilihan yang lebih baik.

T3: Apa tren otomatisasi dalam industri plesteran?

A3: Trennya adalah menuju mesin plester otomatis yang menentukan keakuratan, efisiensi, kecepatan, dan biaya konstruksi.

T4: Keterampilan apa yang diperlukan untuk mengoperasikan mesin plester?

A4: Pemahaman dasar tentang komposisi plester dan perawatan permukaan diperlukan. Akan sangat membantu untuk mempelajari manual pengoperasian mesin dan mengikuti kursus pelatihan lokal tentang mesin plester khusus yang digunakan.