Derek mengambang

(1936 produk tersedia)

Tentang derek mengambang

Jenis-Jenis Crane Apung

Crane apung juga dikenal sebagai crane apung hidrolik atau crane portal yang dipasang di atas ponton. Ini adalah mesin pengangkat beban berat yang dirancang untuk memindahkan benda-benda berat seperti platform minyak, lambung kapal, dan benda-benda besar dan berat lainnya dari satu tempat ke tempat lain. Jenis crane apung adalah sebagai berikut:

  • Crane Roda Apung

    Crane roda apung adalah crane besar yang dirancang untuk mengangkat benda-benda berat dari atau ke kapal. Biasanya dipasang di atas ponton atau kapal. Crane roda laut memiliki roda yang bergerak di sepanjang rel tetap atau dipasang pada platform apung. Crane ini beroperasi di jalur air pedalaman dan pelabuhan.

  • Crane Hidrolik Apung

    Crane hidrolik apung menggunakan tenaga hidrolik untuk kapasitas angkatnya. Crane dengan berat dan ukuran yang sangat besar ini memiliki fungsi khusus untuk memuat dan membongkar beban besar dari kapal di laut lepas atau berlabuh di perairan dalam. Sistem penggerak hidrolik yang dipasang pada ponton, pelampung, atau platform yang apung berfungsi sebagai dasar untuk crane hidrolik apung. Silinder dan pompa hidrolik adalah komponen dari sistem ini yang mengubah energi hidrolik menjadi tenaga mekanis, yang kemudian digunakan untuk mengatur dan menggerakkan lengan crane dan mekanisme pengangkat beban, masing-masing.

  • Crane Portal Apung

    Crane rangka portal apung adalah jenis crane apung yang dicirikan oleh struktur penyangga tipe portal (atau lengkungan). Crane apung seperti itu dapat bergerak di sepanjang bentang kaki portal di antara dua penyangga vertikal. Selain itu, mereka dapat bergerak melintang di atas platform apung karena mobilitas balok horizontal. Crane ini digunakan ketika beban harus dibongkar atau dimuat pada jarak horizontal yang luas atau ketika lokasi bawah air dari beban memerlukan pergerakan di atas jarak yang signifikan di atas air.

Spesifikasi dan Pemeliharaan

Spesifikasi crane apung dapat bervariasi dari produk ke produk. Berikut adalah beberapa spesifikasi umum untuk dicari saat melakukan pembelian.

  • Kapasitas Beban

    Berat maksimum yang dapat ditangani crane pelabuhan apung dengan aman disebut sebagai kapasitas beban. Crane apung biasanya memiliki kapasitas beban yang besar, mulai dari beberapa ton hingga ribuan ton. Kapasitas crane harus sesuai dengan jenis beban dan tugas yang ada.

  • Tinggi Angkat Maksimum

    Tinggi tempat crane dapat mengangkat dan memindahkan barang dengan aman disebut sebagai tinggi angkat maksimum. Hal ini penting untuk dapat mengakses kapal dan infrastruktur maritim dari crane apung pada berbagai ketinggian.

  • Boom Teleskopik

    Boom teleskopik adalah lengan crane yang dapat diperpanjang atau ditarik untuk menjangkau jarak yang berbeda. Mereka menawarkan fleksibilitas dalam operasi transfer beban di laut. Beberapa crane apung dilengkapi dengan boom teleskopik untuk penanganan kargo yang lancar.

  • Sistem Stabilitas

    Sistem stabilitas seperti pemberat dan jangkar membantu crane apung menjaga keseimbangan selama operasi. Stabilitas seperti itu sangat penting untuk penanganan beban berat yang aman dalam lingkungan maritim.

  • Sistem Hidrolik

    Sistem hidrolik mengontrol pergerakan dan pengangkatan beban oleh crane apung. Komponennya biasanya mencakup pompa, silinder, dan katup. Sistem hidrolik yang baik memastikan pengoperasian dan kontrol yang lancar terhadap beban berat.

Pemeliharaan

Sangat penting untuk melakukan pemeliharaan rutin pada crane apung untuk memastikan keselamatan, menghindari kerusakan, dan memperpanjang masa pakai. Berikut adalah beberapa tips berguna tentang pemeliharaan crane apung:

  • Inspeksi Rutin:

    Operator harus berjalan mengelilingi crane untuk memeriksa secara visual komponen dan sistem crane secara detail secara teratur. Mereka harus memeriksa sistem stabilitas, mekanisme pengangkat, sistem hidrolik, dll. Melakukan inspeksi rutin membantu operator menemukan potensi masalah atau kelainan lebih awal.

  • Pemeliharaan Pencegahan:

    Operator harus mengikuti jadwal pemeliharaan pencegahan. Mereka harus secara berkala mengganti, melumasi, dan menyesuaikan bagian-bagian penting seperti pompa hidrolik dan boom. Pemeliharaan pencegahan dapat secara efektif mengurangi keausan komponen crane dan dengan demikian memperpanjang masa pakainya.

  • Perhatikan Keselamatan:

    Operator harus memperhatikan keselamatan selama pemeliharaan crane apung. Mereka harus mematuhi standar dan peraturan keselamatan yang relevan secara ketat. Saat melakukan pemeliharaan, operator harus memastikan bahwa crane stabil dan menghindari potensi risiko. Tindakan pencegahan keselamatan ini sangat penting untuk keselamatan pekerja dan peralatan.

Skenario Aplikasi Crane Apung

Karena fleksibilitas dan kapasitas mereka untuk mengelola beban berat, crane apung sangat berguna di beberapa sektor dan area aplikasi.

  • Industri Minyak dan Gas Lepas Pantai

  • Instalasi peralatan berat, seperti platform pengeboran, kapal produksi, dan pondasi turbin angin lepas pantai, sering kali menggunakan kapal crane apung. Mereka juga digunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan pipa bawah laut dan struktur lepas pantai.

  • Konstruksi dan Infrastruktur Maritim

  • Konstruksi dermaga dan dok air dalam sering kali menggunakan crane apung. Mereka juga digunakan dalam konstruksi terowongan bawah air dan pemasangan alat bantu navigasi dan pelampung.

  • Operasi Pengiriman dan Pelabuhan

  • Operasi penanganan kargo berat, seperti pemuatan dan pembongkaran kapal besar, reposisi, dan pengacakan kapal, dan penanganan proyek dan kargo yang berukuran besar, sering kali menggunakan pelabuhan crane apung. Mereka juga digunakan untuk penyelamatan kapal yang terdampar atau tenggelam.

  • Transportasi Laut

  • Trailer crane apung sering kali digunakan untuk mengangkut barang berat dan berukuran besar dari satu tempat ke tempat lain melalui laut. Crane apung khusus digunakan untuk transportasi tongkang dan kapal di perairan dangkal dan sungai pedalaman.

  • Ekstraksi Sumber Daya Laut

  • Operasi ekstraksi mineral dan pasir laut, seperti penambangan dasar laut dan pengisian kembali pasir pantai, sering kali menggunakan sumber daya crane apung. Mereka juga digunakan untuk ekstraksi sumber daya hayati laut seperti ikan dan udang.

  • Sektor Energi Terbarukan

  • Crane apung digunakan untuk mendirikan turbin angin lepas pantai dan platform panel surya apung. Mereka juga memelihara dan memperbaiki fasilitas energi terbarukan yang ada.

  • Penelitian dan Eksplorasi

  • Operasi penelitian dan eksplorasi laut, seperti eksplorasi bawah air dan pengumpulan sampel, sering kali menggunakan remote crane apung. Mereka juga digunakan untuk instalasi dan pemulihan peralatan dan kapal penelitian.

Cara memilih crane apung

Pembeli bisnis yang ingin membeli crane apung untuk penggunaan komersial harus mempertimbangkan beberapa faktor penting. Pertama, pelajari proyek tempat crane akan digunakan. Cari tahu kapasitas dan panjang benda berat yang perlu diangkat dan kedalaman air di lokasi proyek. Ini membantu untuk mengetahui apakah desain, kapasitas, atau jangkauan kerja cocok untuk crane apung.

Selanjutnya, periksa proses instalasi. Beberapa crane, seperti yang dipasang di ponton, mudah diatur dan dioperasikan dari platform apung. Namun, yang lain mungkin memerlukan sistem tambatan atau teknik penjangkaran yang lebih kompleks. Pertimbangkan tingkat mobilitas yang diperlukan. Crane apung yang dipasang di kapal lebih disukai untuk pelayaran jarak jauh di atas badan air yang besar. Di sisi lain, crane yang dipasang di ponton bekerja dengan baik untuk operasi jarak pendek atau di perairan pedalaman.

Juga, perhatikan jenis sumber daya dan kontrol yang ditawarkan oleh crane apung. Crane harus memiliki sumber daya dan jenis sistem kontrol yang tepat untuk kebutuhan. Terakhir, pertimbangkan pemeliharaan dan suku cadang untuk crane. Pastikan pemasok menawarkan suku cadang dan dukungan yang diperlukan untuk pengoperasian crane jangka panjang.

FAQ Crane Apung

T1: Apa tujuan crane apung?

A1: Crane apung, juga dikenal sebagai crane apung atau crane amfibi, adalah platform apung khusus yang digunakan untuk operasi pengangkatan maritim dan kegiatan konstruksi. Biasanya digunakan untuk tujuan tersebut:

  • Mengangkat Beban Berat di Laut: Crane apung mampu mengangkat beban yang sangat berat dari atau ke platform apung, kapal, atau laut. Ini termasuk tugas seperti memasang atau melepaskan peralatan besar dari kapal, tangki apung, kapal selam, atau benda apung lainnya, serta mengambil barang berat yang tenggelam di laut.
  • Proyek Konstruksi dan Infrastruktur Maritim: Crane apung sering digunakan untuk tugas konstruksi maritim, seperti memasang turbin angin lepas pantai, rig minyak, jembatan laut, dan platform; membangun atau memperbaiki struktur laut; meletakkan kabel atau pipa bawah air; dan melakukan operasi pengerukan.
  • Memperbaiki Kekurangan Berat: Saat menangani beban berat di dalam air, terutama di laut lepas atau perairan dalam, crane apung memiliki keunggulan unik dibandingkan crane darat. Meskipun ukurannya umumnya lebih besar, mereka dapat beroperasi dengan kecepatan yang lebih cepat, terutama di perairan yang lebih dalam dari 20 meter. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh apung alami crane, yang membantu mengimbangi berat beban, sehingga lebih mudah dan aman untuk mengangkatnya.
  • Operasi Pelabuhan dan Pelabuhan: Crane apung dapat membantu operasi pelabuhan biasa di pelabuhan dengan kedalaman terbatas. Ini termasuk tugas seperti berlabuh dan lepas jangkar kapal, memuat dan membongkar kargo dari kapal (terutama yang terlalu besar untuk berlabuh di pelabuhan), dan melakukan operasi penyelamatan.
  • Tanggapan Darurat dan Pemulihan: Crane apung dapat memberikan dukungan berharga untuk operasi tanggapan darurat dengan menemukan kargo berat atau peralatan yang mereka tugaskan untuk menangani. Mereka sangat berguna dalam keadaan darurat maritim, bencana, atau kecelakaan yang membutuhkan tindakan segera.

T2: Apa saja kelemahan crane apung?

A2: Meskipun crane apung menawarkan fleksibilitas dan keuntungan yang luar biasa, mereka memiliki beberapa kelemahan.

  • Biaya: Crane apung, terutama yang memiliki kapasitas lebih tinggi dan teknologi canggih, biasanya memiliki biaya sewa dan operasional yang lebih tinggi daripada crane darat. Pengusaha seringkali bertanggung jawab atas bahan bakar, pemeliharaan, dan semua biaya awak yang terkait dengan biaya sewa.
  • Dampak Lingkungan: Penggunaan crane apung, terutama untuk proyek konstruksi lepas pantai atau laut berskala besar, dapat memiliki dampak lingkungan yang perlu dipertimbangkan dan dikurangi dengan hati-hati.
  • Keterbatasan Teknis: Keterbatasan teknis tertentu sering dikaitkan dengan berbagai jenis crane apung yang perlu dipertimbangkan oleh pengusaha atau operator. Misalnya, crane apung berbasis kapal mungkin memiliki keterbatasan mengenai kemampuan mereka untuk menangani beban berat, kedalaman air, atau dimensi beban yang dapat mereka kelola.
  • Ketergantungan Cuaca: Keamanan dan kelayakan operasi crane apung sangat bergantung pada kondisi cuaca. Angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca buruk dapat memengaruhi kinerja dan keamanan crane.
X