All categories
Featured selections
Trade Assurance
Buyer Central
Help Center
Get the app
Become a supplier

Tentang girder

Jenis-jenis Balok Gording

Balok gording adalah balok utama yang digunakan untuk menopang lantai dan langit-langit bangunan. Biasanya terbuat dari besi atau baja, dengan berbagai bentuk dan ukuran yang digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan konstruksi yang berbeda. Jenis-jenis balok gording yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Balok Gording Beton

    Balok gording beton adalah balok penyangga beton yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi modern karena rasio kekuatan-terhadap-berat yang tinggi. Balok gording beton dapat berupa pre-cast atau cast-in-situ. Penggunaan balok gording beton berkontribusi pada dukungan struktural yang sangat baik untuk berbagai desain arsitektur. Ketahanan beton menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk elemen penahan beban.

  • Balok Gording Baja

    Balok gording baja mengacu pada balok penyangga baja. Dahulu banyak digunakan dalam konstruksi jembatan, balok gording baja kini juga sering ditemukan di bangunan. Balok gording baja menyediakan sistem pendukung yang kuat yang mampu menahan beban berat dan bentang yang lebih panjang. Balok I, juga dikenal sebagai balok I, adalah balok dengan penampang berbentuk huruf I. Terdiri dari dua pelat horizontal yang disebut flens, yang dihubungkan oleh pelat vertikal yang disebut web. Balok I terbuat dari besi atau baja. Web berfungsi untuk menyebarkan beban, dan flens memberikan dukungan struktural dan stabilitas. Desain yang ringan dan kokoh membuat balok I ideal untuk digunakan di gedung-gedung besar dan industri.

    Balok gording komposit adalah jenis balok yang menggabungkan beberapa bahan berbeda. Balok gording komposit memanfaatkan kelembutan, kapasitas penahan beban yang kuat, dan fleksibilitas dari beberapa bahan dengan menggabungkannya menjadi satu struktur. Balok gording komposit dapat disesuaikan untuk memenuhi persyaratan spesifik, menjadikannya cocok untuk berbagai aplikasi arsitektur dan teknik.

Spesifikasi dan pemeliharaan Balok Gording

Spesifikasi balok gording T akan tergantung pada aplikasinya. Misalnya, bahan yang digunakan untuk membuat balok gording akan tergantung pada persyaratan struktural proyek bangunan.

  • Panjang, lebar, dan tinggi: Panjang, lebar, dan tinggi, atau kedalaman, balok gording akan bervariasi tergantung pada aplikasinya. Secara umum, balok gording adalah balok besar dalam konstruksi. Panjang umum balok gording dapat berkisar dari 3 hingga 7 m.
  • Bahan yang digunakan: Bahan yang digunakan untuk membuat balok gording T termasuk baja, beton, dan kayu. Baja adalah bahan yang lebih disukai untuk struktur pendukung, karena memberikan kekuatan tarik yang cukup untuk menahan berat benda berat. Balok gording baja dapat menangani beban besar dan bahkan membentang jarak jauh tanpa memerlukan dukungan tambahan. Balok gording beton bertulang menggabungkan ketahanan beton dengan kekuatan tulangan baja untuk membuat balok pendukung yang kokoh yang dapat menahan beban berat dan menahan lentur.
  • Dukungan: Balok gording akan memberikan dukungan pada balok, kaso, atau elemen struktural lainnya. Balok gording yang menopang beban berat akan memiliki ukuran lebar dan tinggi yang lebih besar.

Pemeliharaan

Pemeliharaan balok gording T akan bergantung pada bahan yang digunakan dalam konstruksinya. Berikut adalah beberapa persyaratan pemeliharaan berdasarkan bahan yang digunakan untuk balok gording.

  • Baja: Baja perlu dilindungi dari korosi karat. Oleh karena itu, lapisan pelindung harus diperiksa secara teratur, dan kerusakan apa pun harus diperbaiki. Area yang memiliki tingkat kelembapan tinggi harus diperiksa lebih teratur untuk tanda-tanda korosi. Seiring waktu, lapisan pelindung akan terkelupas. Lapisan harus diterapkan kembali untuk memperpanjang masa pakai baja. Lakukan inspeksi rutin untuk tanda-tanda awal korosi atau kerusakan struktural. Gunakan sealant dan weather-stripping untuk mencegah masuknya kelembapan.
  • Kayu: Balok gording kayu harus dilindungi dari serangan serangga dan busuk. Pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kerusakan. Kerusakan yang terlihat harus segera diperbaiki. Tingkat kelembapan harus dijaga agar tetap rendah dengan menggunakan dehumidifier dan peralatan lain untuk mengendalikan tingkat kelembapan di lingkungan. Ventilasi yang tepat akan membantu menjaga kayu tetap kering. Jika terkena kelembapan, bahan tersebut kemungkinan besar akan membusuk dan mengalami kerusakan.
  • Beton: Seperti baja, beton juga rentan terhadap kerusakan akibat kelembapan. Pemeriksaan rutin diperlukan untuk mengidentifikasi retakan dan tanda-tanda kerusakan struktural. Kerusakan apa pun harus segera diperbaiki untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Gunakan penghalang kelembapan untuk mencegah kerusakan air.

Skenario Penggunaan Balok Gording

  • Gudang industri dan kilang:

    Fasilitas industri berskala besar sering menggunakan balok gording berat untuk menciptakan area terbuka dan langit-langit tinggi. Balok penyangga lantai dalam hal ini dijarakkan secara luas, sehingga menurunkan biaya konstruksi. Balok struktural juga umum di gudang, dengan ruang besar di antara kolom memungkinkan pergerakan produk yang mudah dan operasi forklift yang efektif.

  • Proyek infrastruktur:

    Balok penyangga untuk jembatan dan flyover seringkali adalah balok gording T. Balok struktural menopang beban lalu lintas yang berat sekaligus membuat ruang untuk ruang vertikal yang luas di bawahnya. Demikian pula, balok gording T sering digunakan sebagai balok pondasi dalam struktur beton atau sebagai balok dinding penahan tanah. Dinding tidak akan miring ke dalam tanah saat beban horizontal menekan ke arahnya, yang secara efisien menahan tanah/tanah galian agar tidak runtuh.

  • Struktur yang memerlukan dukungan beban besar:

    Balok gording sangat penting di lokasi yang membutuhkan dukungan beban berat, seperti auditorium, stadion, mal/kompleks komersial besar, dan fasilitas manufaktur dengan mesin besar—ruang-ruang ini sering menggunakan balok gording yang luas untuk menopang atap dan lantai serta untuk memberikan stabilitas struktural.

  • Area beban salju yang berat:

    Di tempat-tempat di mana salju sering turun, menggunakan balok gording T dalam desain atap membantu mendistribusikan berat salju secara efisien dan mencegah runtuhnya atap. Ini juga digunakan sebagai balok penyangga untuk lantai di gedung bertingkat, memberikan dukungan yang diperlukan untuk menahan berat lantai atas dan beban tambahan (misalnya, furnitur, peralatan, dll.)

Cara memilih balok gording

Saat memilih balok gording untuk suatu proyek, beberapa faktor balok gording harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa struktur pendukung yang tepat dipilih. Ini termasuk bahan, kapasitas berat, panjang, desain, detail koneksi, dan biaya balok gording.

Bahan yang paling umum untuk balok gording adalah baja, beton, dan kayu. Setiap bahan memiliki kualitas uniknya sendiri. Misalnya, kekuatan balok gording baja menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk beban berat, seperti jembatan jalan raya di atas sungai. Ketahanan beton, keterjangkauannya, dan kapasitasnya untuk menahan beban yang besar juga menjadikannya pilihan populer di kalangan pembangun untuk bangunan industri. Terakhir, meskipun tidak sekuat baja atau beton, kayu yang ringan dan kemampuannya untuk menahan beban ringan menjadikannya pilihan yang baik untuk bangunan perumahan.

Balok gording harus cukup panjang untuk membentang ruang yang dituju. Bahan yang secara alami panjang seperti baja mungkin tidak memerlukan sambungan tambahan. Namun, beton membutuhkan sambungan tambahan atau sambungan yang disebut balok gording sambungan untuk mencapai panjang yang diinginkan.

Kapasitas berat adalah faktor penting saat memilih balok gording. Saat suatu struktur memiliki banyak beban atap, mungkin perlu menggunakan beberapa balok gording atau balok gording dengan kedalaman yang lebih besar. Jika beban diketahui, ukuran balok gording yang dibutuhkan dapat dihitung menggunakan tabel beban. Atau, berkonsultasi dengan insinyur juga dapat membantu dalam membuat keputusan.

Desain balok gording yang paling populer termasuk balok pelat, balok leher, dan balok kotak. Balok pelat memiliki penampang berbentuk T terbalik, dan pelat vertikal besar mengapit web. Orang akan melihat balok leher yang terletak di puncak struktur. Desain balok gording memfasilitasi transisi bertahap dari kedalaman kaso yang lebih besar ke kedalaman standar. Balok kotak memiliki bentuk persegi panjang berongga yang menjadikannya ideal untuk digunakan di jembatan.

Detail koneksi balok gording, seperti koneksi baut, koneksi pelat, dan koneksi las, harus dipilih untuk memastikan bahwa mereka dapat menahan beban struktural dan kompatibel dengan elemen struktural lain dari bangunan.

Terakhir, biaya adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih balok gording. Opsi yang hemat biaya, seperti bentuk atau ukuran balok gording baja standar, harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum melihat opsi yang disesuaikan yang dapat mahal.

Tanya Jawab

T: Apa tren di pasar balok gording?

J: Tren di pasar balok gording adalah peningkatan permintaan akan balok gording ramah lingkungan, peningkatan permintaan akan balok gording pintar, dan inovasi dalam bahan balok gording.

T: Berapa ukuran pasar balok gording?

J: Ukuran pasar global untuk balok gording adalah $37,83 miliar, dengan proyeksi CAGR sebesar 7,1% dari tahun 2023 hingga 2030.

T: Apa faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar balok gording?

J: Faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar balok gording adalah urbanisasi yang cepat, pengembangan infrastruktur, dan kemajuan teknologi.

T: Bahan apa yang digunakan untuk membuat balok gording?

J: Bahan yang digunakan untuk membuat balok gording adalah baja, beton, dan bahan komposit.