(222 produk tersedia)
Pengukur kecepatan mekanis adalah jenis pengukur kecepatan yang menggunakan koneksi mekanis ke transmisi kendaraan untuk mengukur kecepatan. Jenis-jenis pengukur kecepatan mekanis meliputi:
Pengukur Kecepatan Kabel Langsung
Pengukur kecepatan kabel langsung adalah jenis pengukur kecepatan mekanis yang paling umum. Mereka menggunakan kabel fleksibel yang berputar yang terhubung ke pengukur kecepatan dari transmisi kendaraan. Kabel yang berputar memutar satu set roda gigi di dalam pengukur kecepatan. Gerakan ini menggerakkan penunjuk melintasi dial yang terkalibrasi untuk menunjukkan kecepatan. Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin cepat kabel berputar. Ini adalah sistem mekanis yang sederhana dan andal.
Pengukur Kecepatan Berkopling Magnetis
Pengukur kecepatan berkopling magnetis kurang umum tetapi masih digunakan di beberapa kendaraan. Alih-alih kabel langsung, pengukur kecepatan ini menggunakan kopling magnetis antara transmisi dan pengukur kecepatan. Kopling magnetis mengirimkan gerakan berputar tanpa koneksi fisik. Desain ini dapat mengisolasi pengukur kecepatan dari transmisi, memungkinkan pembacaan kecepatan yang lebih akurat tanpa gesekan dan keausan kabel.
Pengukur Kecepatan Beroperasi Vakum
Pengukur kecepatan yang dioperasikan oleh vakum digunakan pada mobil dan truk yang lebih tua. Pengukur kecepatan ini menggunakan sistem vakum kendaraan untuk beroperasi. Pengukur kecepatan dihubungkan ke sumber vakum, dan perubahan kecepatan kendaraan menciptakan fluktuasi pada tekanan vakum. Diafragma di dalam pengukur kecepatan merespons fluktuasi vakum dan menggerakkan sambungan mekanis untuk menggerakkan penunjuk. Meskipun inovatif, pengukur kecepatan yang dioperasikan oleh vakum kurang presisi dan lebih kompleks daripada sistem kabel atau berkopling magnetis.
Pengukur Kecepatan Skala Ganda
Beberapa pengukur kecepatan mekanis memiliki skala ganda untuk melayani pasar atau wilayah yang berbeda. Misalnya, skala utama mungkin menunjukkan kecepatan dalam mil per jam (mph) dan kilometer per jam (km/h) pada skala sekunder. Ini memungkinkan kluster instrumen yang sama untuk digunakan pada kendaraan yang dijual di negara-negara dengan standar pengukuran kecepatan yang berbeda. Pengukur kecepatan skala ganda meningkatkan keselamatan dengan memungkinkan pengemudi membaca informasi kecepatan, terlepas dari sistem pengukuran yang mereka gunakan.
Kabel pengukur kecepatan memiliki spesifikasi yang berbeda yang sesuai dengan berbagai kendaraan dan aplikasi. Berikut adalah beberapa yang umum:
Panjang:
Panjang kabel pengukur kecepatan mekanis sangat penting untuk pemasangan pada berbagai kendaraan. Kabel tersedia dalam berbagai panjang, biasanya berkisar dari 1,5 m hingga 3 m.
Diameter:
Kabel pengukur kecepatan memiliki diameter yang berbeda yang menentukan kinerja dan kompatibilitasnya dengan roda gigi pengukur kecepatan. Diameter biasanya berkisar dari 3 mm hingga 7 mm.
Bahan:
Kabel pengukur kecepatan mekanis biasanya terbuat dari baja tahan karat atau bahan paduan lainnya. Bahan casing luarnya bisa PVC atau nilon.
Kawat Inti:
Kawat inti kabel pengukur kecepatan mekanis biasanya kawat datar atau bundar. Jumlah kawat inti bisa 6 atau 12, tergantung spesifikasinya.
Jenis Koneksi:
Kabel pengukur kecepatan mekanis menggunakan jenis koneksi yang berbeda, seperti koneksi sekrup atau push-fit. Jenis koneksi memengaruhi kompatibilitas kabel dengan pengukur kecepatan dan gearbox.
Kekuatan Tarik:
Kekuatan tarik kabel pengukur kecepatan mekanis biasanya 1000 N hingga 2000 N. Kekuatan tarik memengaruhi daya tahan dan keandalan kabel.
Rentang Suhu:
Kabel pengukur kecepatan mekanis dapat beroperasi pada suhu yang berbeda. Rentang suhu untuk kabel ini biasanya -20°C hingga 80°C.
Berikut adalah beberapa tips untuk merawat pengukur kecepatan mekanis.
Inspeksi rutin:
Pengguna harus secara teratur memeriksa pengukur kecepatan mereka untuk tanda-tanda kerusakan atau keausan. Mereka juga harus memeriksa kabel pengukur kecepatan untuk memastikan tidak ada serat atau putus.
Pelumasan yang tepat:
Pengguna pengukur kecepatan harus menggunakan jenis pelumas yang tepat pada kabel pengukur kecepatan. Pelumas memastikan bahwa kabel berjalan dengan lancar dan mengurangi gesekan dan keausan.
Pemasangan yang benar:
Pengukur kecepatan harus dipasang dengan benar sesuai dengan petunjuk produsen. Pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan pengukur kecepatan tidak akurat atau bahkan merusak pengukur kecepatan.
Hindari menekuk berlebihan:
Pengguna harus menghindari menekuk berlebihan kabel pengukur kecepatan selama pemasangan. Menekuk berlebihan dapat menyebabkan kabel putus atau memengaruhi kinerjanya.
Jaga agar tetap bersih:
Pengguna harus menjaga kebersihan pengukur kecepatan dan kabelnya untuk memastikan pengoperasian yang benar. Debu dan kotoran dapat memengaruhi keakuratan pengukur kecepatan.
Hindari kelembapan:
Pengguna harus melindungi pengukur kecepatan dan kabel dari kelembapan. Air atau kelembapan dapat merusak pengukur kecepatan atau kabel.
Dengan begitu banyak pilihan yang tersedia, memilih pengukur kecepatan mekanis yang tepat bisa menjadi tugas yang menakutkan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu memilih pengukur kecepatan mekanis yang tepat:
Penting untuk memperhatikan detail dan mengikuti petunjuk saat mengganti kabel pengukur kecepatan mekanis. Berikut adalah cara melakukannya:
T1: Di mana pengukur kecepatan mekanis digunakan?
A1: Pengukur kecepatan mekanis adalah instrumen umum di berbagai bidang, termasuk otomotif, kelautan, sepeda motor, dan penerbangan. Ini digunakan untuk mengukur kecepatan kendaraan dan memberikan umpan balik real-time kepada pengemudi.
T2: Bagaimana cara menggunakan pengukur kecepatan mekanis?
A2: Menggunakan pengukur kecepatan mekanis sangat sederhana. Dial memiliki jarum yang menunjuk ke skala kecepatan, dan pengguna dapat membaca kecepatan kendaraan secara real-time. Umumnya, ada lampu kecil pada pengukur kecepatan mekanis, yang dapat digunakan di malam hari, dan pengukur kecepatan mekanis memiliki dial yang bercahaya.
T3: Apa saja keuntungan pengukur kecepatan mekanis?
A3: Pengukur kecepatan mekanis memiliki keandalan tinggi, struktur sederhana dan biaya rendah. Mereka tidak memerlukan catu daya dan dapat bekerja dengan stabil di berbagai lingkungan. Selain itu, tingkat kegagalannya rendah, dan mereka dapat memberikan pengukuran kecepatan yang akurat dengan daya tahan tinggi.