(268 produk tersedia)
Hidrolisat tumbuhan adalah zat kimia yang dihasilkan melalui hidrolisis tumbuhan. Biasanya terdiri dari fragmen protein kecil, asam amino, karbohidrat, asam organik, dan senyawa lainnya. Hidrolisat tumbuhan digunakan untuk berbagai aplikasi dalam berbagai industri, seperti pertanian, makanan dan minuman, penelitian dan bioteknologi, serta nutrisi hewan.
Ada dua kategori utama produk hidrolisat tumbuhan, yaitu hidrolisat protein dan hidrolisat karbohidrat.
Kedua jenis hidrolisat tumbuhan memiliki karakteristik dan kegunaan uniknya masing-masing. Mereka dapat berasal dari berbagai sumber tumbuhan, seperti sereal, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan, yang dapat memengaruhi komposisi dan kualitasnya.
Jenis hidrolisat tumbuhan memiliki spesifikasi yang berbeda sesuai dengan permintaan pasar. Tabel berikut merangkum beberapa spesifikasi umum.
Dalam hal komposisi, komponen utama hidrolisat tumbuhan adalah asam amino, peptida, monosakarida, dan polisakarida.
Mereka dapat dipisahkan dan dimurnikan sesuai dengan proses tertentu. Misalnya, isolat seperti hidrolisat protein tumbuhan dengan kandungan asam amino dan peptida yang tinggi dapat ditambahkan ke cairan fermentasi sebagai nutrisi untuk ragi dan kapang, sehingga meningkatkan pertumbuhannya. Di sisi lain, hidrolisat yang kaya karbohidrat dapat digunakan dalam pakan hewan, fermentasi, dan industri lainnya.
Karena manfaat nutrisinya, hidrolisat tumbuhan dapat digunakan untuk berbagai keperluan baik di sektor pertanian maupun industri makanan.
Suplemen pakan ternak
Hidrolisat protein tumbuhan dapat digunakan dalam pakan ternak untuk meningkatkan palatabilitas, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan hewan. Mereka sangat berguna untuk hewan muda atau sakit yang membutuhkan nutrisi yang mudah dicerna dan diserap.
Pupuk ramah lingkungan
Hidrolisat yang berasal dari limbah tumbuhan dapat digunakan sebagai pupuk organik atau pengubah tanah untuk menyediakan berbagai nutrisi bagi tumbuhan. Mereka dapat meningkatkan struktur tanah, menstimulasi aktivitas mikroba, dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman.
Hidrolisat tumbuhan seperti hidrolisat protein ikan telah terbukti memiliki modus kerja biokimia yang membuat mereka efektif sebagai elicitor tanaman tahan penyakit. Mereka dapat menstimulasi sintesis protein pertahanan dalam tumbuhan, sehingga meningkatkan kekebalan tumbuhan terhadap penyakit. Dengan menggunakan hidrolisat tumbuhan sebagai elicitor tumbuhan, pertanian dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, yang akan membantu membuat pertanian lebih berkelanjutan.
Aditif makanan
Hidrolisat dari tumbuhan tertentu, seperti kedelai atau gandum, dapat digunakan sebagai aditif makanan untuk meningkatkan kandungan protein, meningkatkan rasa, dan memberikan tekstur dan sifat emulsifikasi, antara lain. Mereka dapat digunakan dalam berbagai makanan olahan, termasuk produk roti, produk susu, dan minuman.
Penelitian bioteknologi
Hidrolisat protein dari tumbuhan dapat digunakan dalam penelitian mikrobiologis dan bioteknologi sebagai sumber nutrisi untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Mereka dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses fermentasi, meningkatkan kultur sel, dll.
Pembeli grosir yang berbelanja untuk hidrolisat tumbuhan harus mulai dengan mengidentifikasi pasar target mereka. Memahami basis pelanggan yang dituju sangat penting untuk memilih hidrolisat yang akan terjual dengan cepat. Ini termasuk menentukan aplikasi industri dari hidrolisat dan preferensi spesifik dari pengguna akhir. Misalnya, jika basis pelanggan berada di industri kosmetik atau farmasi, pembeli harus fokus pada hidrolisat protein tumbuhan dengan atribut yang sesuai dengan aplikasi ini.
Selanjutnya, pembeli harus meneliti pemasok terkemuka. Penting untuk bermitra dengan pemasok yang menawarkan hidrolisat berkualitas tinggi dan rantai pasokan yang andal. Pembeli harus memprioritaskan pencarian pemasok yang melakukan langkah kontrol kualitas yang ketat pada hidrolisat mereka dan yang memiliki praktik manufaktur yang baik. Pembeli juga harus mempertimbangkan varietas hidrolisat yang selaras dengan kebutuhan pasar target mereka. Misalnya, dalam aplikasi industri makanan dan minuman, pembeli dapat menemukan varian hidrolisat protein tumbuhan seperti kedelai, gandum, atau rami yang melayani preferensi pelanggan yang berbeda.
Selain itu, pembeli harus mempertimbangkan kepatuhan peraturan dari hidrolisat. Mereka harus memastikan bahwa hidrolisat yang dipilih sesuai dengan peraturan dan standar lokal. Ini akan membantu menghindari masalah hukum atau potensi penarikan produk. Terakhir, pembeli harus mempertimbangkan dukungan teknis dan keahlian formulasi dari pemasok sumber. Beberapa pembeli berskala kecil mungkin memerlukan bantuan tambahan dalam merumuskan produk akhir mereka. Oleh karena itu, perlu untuk memilih pemasok yang dapat menawarkan dukungan yang dibutuhkan.
T1: Bagaimana hidrolisat tumbuhan berbeda dari ekstrak tumbuhan?
A1: Perbedaan utama antara hidrolisat tumbuhan dan ekstrak adalah metode persiapannya. Sementara hidrolisat menggunakan enzim atau asam untuk memecah bahan tumbuhan menjadi senyawa yang lebih kecil, ekstrak biasanya menggunakan pelarut untuk mengisolasi fitokimia spesifik.
T2: Apakah hidrolisat tumbuhan distandardisasi?
A2: Beberapa hidrolisat tumbuhan distandardisasi ke senyawa atau profil tertentu, sementara yang lain tidak. Standarisasi dapat memastikan aktivitas dan komposisi yang konsisten di antara batch.
T3: Apakah hidrolisat tumbuhan memiliki efek samping?
A3: Sebagian besar hidrolisat tumbuhan aman untuk digunakan dan memiliki toksisitas rendah. Namun, seperti produk lainnya, mereka dapat menyebabkan reaksi alergi atau sensitivitas pada individu tertentu. Melakukan tes tempel atau berkonsultasi dengan spesialis sebelum menggunakannya dalam formulasi kosmetik sangat penting.
T4: Dapatkah hidrolisat tumbuhan digunakan dalam formulasi organik?
A4: Meskipun banyak hidrolisat adalah produk alami, penggunaannya dalam formulasi organik bergantung pada pedoman dan peraturan badan sertifikasi. Selalu merujuk pada kriteria untuk kepatuhan formulasi organik.