(348 produk tersedia)
Proyektor 3D **polarisasi** dapat membuat gambar 3D menggunakan polarisasi layar. Gambar yang dihasilkan dapat dilihat dengan kacamata 3D yang memiliki lensa terpolarisasi. Proyektor ini dapat bermanfaat dalam berbagai aplikasi, seperti simulasi, hiburan, atau visualisasi 3D lainnya. Proyektor yang menggunakan polarisasi mengharuskan permukaan proyeksi menjadi filter polarisasi yang dianotase. Beberapa jenis proyektor 3D ini dijelaskan di bawah ini.
CineSharp
Proyektor 3D ini didasarkan pada teknologi pemrosesan cahaya digital (DLP). Ini memberikan gambar proyeksi resolusi tinggi dalam full HD (1920 x 1080 piksel). Proyektor CineSharp kompatibel dengan grafik 3D dan dapat menghasilkan gambar dengan keluaran kecerahan 3200 lumen. Mesin cahaya Contralux pada proyektor memiliki rasio kontras 2500:1. Proyektor ini dapat menampilkan gambar 3D dalam berbagai format, seperti sekuensial bingkai, berdampingan, atau saling terkait. Proyektor CineSharp dapat digunakan di ruang konferensi atau untuk hiburan.
Proyektor 3DLP Terpolarisasi
Proyektor ini menggabungkan manfaat dari sumber cahaya laser dan teknologi polarisasi. Ini menghasilkan gambar proyeksi yang tajam dan terang dengan rasio throughput tinggi. Proyektor ini menyediakan warna penuh, dan intensitas serta gamut warnanya tinggi. Proyektor 3DLP terpolarisasi cocok untuk tempat-tempat besar seperti auditorium dan taman hiburan. Ini dapat diintegrasikan ke dalam sistem proyeksi yang ada dan dapat digunakan untuk aplikasi interaktif seperti simulator.
Proyektor Polarisasi Seri Clarion
Seri proyektor ini menggunakan sumber cahaya laser dan lampu hibrida. Mereka memiliki kecerahan tinggi (dari 5000 hingga 7000 lumen) dan kemampuan proyeksi resolusi tinggi (resolusi full HD atau WUXGA). Proyektor Seri Clarion memiliki ukuran yang kompak tetapi cocok untuk tempat-tempat besar. Mereka memiliki opsi lensa ganda untuk instalasi dalam aplikasi jarak jauh atau jarak pendek.
Proyektor 3D terpolarisasi menggunakan teknologi lensa yang berbeda untuk memutar video 2D atau 3D dalam gambar resolusi tinggi. Teknologi ini dapat bervariasi tergantung pada merek dan modelnya. Namun, fitur umum dari proyektor 3D terpolarisasi meliputi hal berikut.
Resolusi Gambar:
Seperti proyektor 3D apprecia, proyektor 3D terpolarisasi hadir dalam berbagai bandwidth yang meliputi SVGA (800X600), XGA (1024X768), WXGA (1280X800), Full HD (1920X1080), dan resolusi yang lebih tinggi seperti WUXGA (1920X1200). Berbagai resolusi memungkinkan pengguna untuk memilih proyektor yang memenuhi kebutuhan kejernihan dan ketajaman gambar mereka.
Kemampuan 3D:
Beberapa proyektor 3D terpolarisasi memancarkan gambar dalam 3D menggunakan teknik proyeksi dan mungkin menyertakan teknologi imersif 3D seperti realitas virtual (VR) atau realitas tertambah (AR) untuk pengalaman pendidikan dan hiburan yang disempurnakan. Pengalaman 3D dapat bervariasi tergantung pada model dan merek proyektor.
Kecerahan:
Proyektor 3D terpolarisasi dapat berjalan pada berbagai tingkat kecerahan yang diukur dalam lumen. Fitur ini penting karena menentukan seberapa terang gambar akan muncul di layar, tergantung pada cahaya sekitar ruangan. Tingkat kecerahan dapat membantu pengguna memilih proyektor yang cocok untuk aplikasi dan lingkungan tertentu, baik ruang konferensi, ruang kelas, atau home theater. Nilai lumen yang lebih tinggi akan lebih cocok untuk ruang yang terang dan lebih rendah untuk lingkungan yang lebih gelap.
Rasio Kontras;
Rasio kecerahan terhadap kegelapan pada proyektor 3D terpolarisasi dapat bervariasi tergantung pada merek dan modelnya. Proyektor yang lebih cocok akan memiliki rasio kontras yang lebih tinggi, yang secara signifikan memengaruhi kualitas gambar dan menentukan detail dan kedalaman visual gambar yang diproyeksikan.
Pilihan Konektivitas:
Banyak proyektor modern memiliki berbagai pilihan konektivitas yang meliputi USB, VGA, Ethernet, HDMI, kontrol RS-232, nirkabel (Wi-Fi atau Bluetooth), dan port audio-out (3.5mm atau HDMI ARC). Opsi ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti pemutar media, laptop, kamera dokumenter, smartphone, konsol game, dan streaming konten ke proyektor.
Kemampuan Zoom dan Pergeseran Lensa:
Proyektor 3D terpolarisasi mungkin memiliki fungsi zoom optik atau digital yang menyesuaikan ukuran dan jarak gambar yang diproyeksikan tanpa memindahkan proyektor. Spesifikasi zoom dapat bervariasi tergantung pada merek dan modelnya. Demikian pula, fitur pergeseran lensa memungkinkan pengguna untuk memposisikan ulang gambar yang diproyeksikan tanpa memindahkan proyektor, mengimbangi layar atau jendela yang tidak sejajar.
Portabilitas:
Beberapa proyektor 3D terpolarisasi dirancang untuk portabilitas dan kenyamanan sementara yang lain dimaksudkan untuk instalasi permanen. Proyektor portabel ringan, memiliki baterai dan speaker bawaan, dan kompatibel dengan proyeksi nirkabel. Di sisi lain, proyektor stasioner tidak memiliki fitur portabilitas dan biasanya lebih berat daripada yang pertama.
Resolusi dan Kecerahan:
Proyektor 3D terpolarisasi memiliki berbagai resolusi gambar, termasuk HD, WXGA, Full HD, dan yang lebih tinggi, yang memberikan gambar yang tajam. Proyektor ini juga memiliki spesifikasi kecerahan tinggi, memastikan bahwa gambarnya hidup dan detail, bahkan di lingkungan yang terang.
Proyektor memiliki berbagai macam aplikasi. Baik untuk pekerjaan, kegiatan rekreasi terorganisir, atau penggunaan di rumah, mereka menyediakan cara yang nyaman untuk menampilkan gambar atau video berukuran besar.
Saat memilih proyektor 3D terpolarisasi, pertimbangkan jenis proyektor, kecerahan, resolusi, dan ketersediaan kacamata 3D.
Berbagai jenis proyektor 3D terpolarisasi tersedia, seperti kristal cair di atas cahaya (atau) LcOS, kristal cair langsung (atau), dan proyektor hibrida DLP (kristal cair digital) / lcos. Kristal cair biasa di atas cahaya (atau) dan kristal cair di sini (LCOS) adalah proyektor 3D terpolarisasi yang menggunakan teknologi filter. Mereka menggunakan filter warna untuk membuat dua gambar terpisah, satu untuk setiap mata. Gambar-gambar tersebut diproyeksikan secara bergantian dan disaring oleh kacamata 3D. Di sisi lain, DLP adalah hibrida antara kristal cair di atas (atau) dan kristal cair di atas (LCOS) teknologi. Ini menggunakan chip DLP untuk membuat dua gambar terpisah. Proyektor menampilkan kecerahan dengan cepat beralih antara dua gambar, yang kemudian disaring oleh kacamata 3D.
Kecerahan proyektor dinyatakan dalam lumen, dan semakin tinggi lumennya, semakin baik proyektornya. Proyektor 3D terpolarisasi yang ideal harus memiliki minimal 4000 lumen, tetapi 10.000 lumen adalah standar industri. Memilih proyektor 3D terpolarisasi dengan resolusi berbeda dimungkinkan, tetapi disarankan untuk memilih setidaknya Full HD (1080p) atau yang lebih tinggi. Resolusi ini memberikan spektrum dan gambar yang kaya detail sambil menurunkan kemungkinan efek layar pintu.
Saat membeli proyektor 3D terpolarisasi, periksa ketersediaan kacamata 3D. Tidak semua proyektor dilengkapi dengan kacamata tambahan atau mendukung jenis kacamata yang sama. Pastikan untuk mendapatkan pasangan tambahan agar banyak penonton dapat menonton bersama.
T1: Dapatkah saya menggunakan proyektor 3D terpolarisasi untuk proyeksi 2D biasa?
A1: Ya, proyektor 3D terpolarisasi dapat digunakan untuk proyeksi 2D standar. Saat memproyeksikan dalam 2D, pengguna tidak perlu menggunakan kacamata terpolarisasi. Konten akan dapat dilihat dalam mode biasa.
T2: Bagaimana cara merawat dan membersihkan filter terpolarisasi proyektor 3D?
A2: Penting untuk mengikuti petunjuk pabrikan untuk membersihkan dan merawat filter terpolarisasi. Biasanya, kain lembut bebas serat dan larutan pembersih khusus untuk permukaan optik direkomendasikan untuk menghindari menggores filter. Perawatan yang tepat akan memastikan gambar yang jernih dan tajam.
T3: Apakah ada persyaratan khusus untuk layar yang digunakan dengan proyektor 3D terpolarisasi?
A3: Layar yang dimaksudkan untuk proyektor 3D terpolarisasi dirancang untuk mempertahankan polarisasi. Mereka biasanya memiliki gain tinggi dan tekstur permukaan khusus untuk mereproduksi gambar yang terang dan tajam sambil menjaga polarisasi cahaya yang diproyeksikan. Layar biasa mungkin tidak berfungsi dengan baik dengan proyektor ini.
T4: Berapa lama lampu/bola lampu proyektor 3D terpolarisasi bertahan?
A4: Masa pakai lampu bervariasi sangat tergantung pada jenis lampu/bola lampu yang digunakan. Biasanya, lampu proyektor bertahan antara 2.000 hingga 5.000 jam. Model yang lebih baru dengan lampu hemat energi bahkan dapat bertahan hingga 10.000 jam. Namun, nilai-nilai ini dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada penggunaan dan model tertentu.
T5: Dapatkah saya mengganti lampu/bola lampu sendiri, atau saya membutuhkan teknisi?
A5: Sebagian besar proyektor 3D terpolarisasi dirancang agar mudah diganti lampu/bola lampunya oleh pengguna. Biasanya tidak memerlukan alat khusus. Namun, penting untuk mengikuti petunjuk pabrikan dan tindakan pencegahan keselamatan, karena bola lampu bisa panas atau rapuh.