All categories
Featured selections
Trade Assurance
Buyer Central
Help Center
Get the app
Become a supplier

Tentang robin beton

Jenis Mixer Beton Robin

Ada banyak jenis mixer beton robin untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan aplikasi dalam konstruksi. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Mixer Mortar

    Salah satu contoh mixer robin adalah MC54PH5A, yang ditenagai oleh mesin bensin Honda. Mixer mortar dirancang khusus untuk mencampur bahan seperti mortar, plester, atau grout. Dayung pengaduknya disesuaikan untuk menghasilkan campuran yang seragam, yang sangat penting untuk kualitas produk. Selain itu, mixer mortar cenderung memiliki drum yang lebih sempit dibandingkan dengan mixer beton. Fitur ini membuat proses pencampuran lebih mudah diakses dan terkelola untuk pengoperasian dan kontrol.

  • Mixer Beton Mini

    Mixer beton mini dengan pengisian sendiri adalah MC50PH5A. Mixer beton mini banyak diminati karena mudah diangkut; sehingga cocok untuk proyek berskala kecil. Mixer ini ideal untuk penggunaan domestik atau proyek komersial dan konstruksi kecil hingga menengah. Mesin mixer beton mini dapat dipindahkan dengan tangan atau dipasang pada kendaraan kecil, menjadikannya ideal untuk masuk ke ruang terbatas.

  • Mixer Semen Besar

    Mixer besar memiliki kapasitas drum yang lebih besar. Oleh karena itu, mereka menghasilkan lebih banyak beton sekaligus. Kapasitas drum besar ini memenuhi permintaan dari tugas konstruksi besar. Selain itu, mesin mixer semen besar cocok untuk fondasi, pembangunan jalan, dan pengembangan infrastruktur. Karena peningkatan otomatisasi dan kemajuan teknologi, beberapa mixer besar memiliki kemampuan pengisian sendiri.

  • Mixer Semen yang Dapat Ditarik

    Mixer yang dapat ditarik memiliki rangka yang dirancang untuk ditarik dengan kendaraan atau diangkut dengan trailer. Desain dan konfigurasinya memungkinkan pencampuran dan pengangkutan yang mudah ke lokasi proyek terpencil tanpa memerlukan truk atau peralatan pengiriman terpisah.

  • Mixer Truk

    Mixer ini dipasang atau terintegrasi ke dalam truk yang mengangkut beton campuran ke lokasi proyek. Mixer berputar terus menerus selama proses pengangkutan untuk memastikan beton tetap homogen dan tidak mengeras di dalam drum.

Spesifikasi & Perawatan Beton Robin

Mesin dengan standar Euro 2, model mesin 1B, 1G, dan 1H digunakan dalam mixer beton Robin. Sumber daya bertenaga tinggi yang dirancang untuk fleksibilitas mesin adalah kapasitas drum 350 liter (Robin EM35E). Pada model mixer beton Robin EM15E, mesin dengan kapasitas pencampuran 260/180 liter telah diadopsi, dan motor 370/220 liter dapat ditemukan dalam model mixer beton Robin EM90E. Biasanya, drum mixer berputar pada 20/23RPM, sedangkan lingkaran pada 17/27RPM. Namun, kecepatan drum dan pembuangan mungkin berbeda pada model tertentu.

Dalam mixer semen Robin, berbagai model mesin telah digunakan sebagai berikut:

  • Model 1GB: Mesin Bensin 1G40
  • Model 1B OHV: Mesin Bensin 1B27
  • Model 1H77: Mesin Diesel 1H80
  • Model 1H81: Mesin Diesel 1H80
  • Model RX110F3: RX110F3(15)
  • Model RX120F3: RX120F3(18)
  • Model ET140-5: ET140-5(20)
  • Model ET210-5: ET210-5(28)
  • Model ET250M-1: ET250M-1(30)
  • Model ET350M-1: ET350M-1(40)
  • Model ET450M-1: ET450M-1(40)
  • Model ET650M-1: ET650M-1(70)
  • Model ET850M-1: ET850M-1(80)
  • Model ET1050M-1: ET1050M-1(110)
  • Model ET1200M-1: ET1200M-1(120)
  • Model ET1475M-1: ET1475M-1(130)
  • Model ET1500M-1: ET1500M-1(150)
  • Model ET2500M-1: ET2500M-1(200)
  • Model ET3000M-1: ET3000M-1(300)
  • Model ET3500M-1: ET3500M-1(350)

Putaran penting lainnya dan perbandingan mixer beton Robin adalah sebagai berikut:

  • Mesin Diesel Robin F2C: 3.2/417CC
  • Tenaga Konstruksi 4.2L: 4.2/429CC (Model 1H)
  • Tenaga Konstruksi 9.0L: 9.0/673CC (Model 1H)
  • Tenaga Motor 5.5L: 5.5/163CC (Model GX160)
  • Tenaga Motor 6.5L: 6.5/196CC (Model GX200)
  • Tenaga Motor 9.0L: 9.0/270CC (Model GX270)
  • Tenaga Motor 11.0L: 11.0/389CC (Model GX390)
  • Tenaga Motor 13.0L: 13.0/614CC (Model GX560)
  • Tenaga Motor 15.0L: 15.0/688CC (Model GX630)

Perawatan

Perawatan terus menerus yang benar dari mixer beton Robin diperlukan untuk memastikan mesin mencampur semen/beton selama bertahun-tahun. Tanpa perawatan rutin, pengguna akan menemukan bahwa mixer semen Robin cepat aus dan pasti memerlukan perbaikan setelah periode singkat.

Selalu merupakan ide yang baik untuk melihat buku panduan produsen untuk mengetahui bagian tertentu dari mixer semen Robin yang perlu dirawat dan bagaimana caranya. Jika tidak ada buku panduan, berikut adalah beberapa tips dan trik yang bermanfaat:

  • Ide yang baik adalah selalu memeriksa bagian-bagian mesin sebelum menghidupkan mixer beton Robin. Pastikan bautnya kuat dan tidak ada bagian mesin yang longgar. Melakukan hal ini akan membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini sebelum mulai menggunakan peralatan. Selain itu, pastikan tidak ada kebocoran oli atau retakan di mana pun pada bagian-bagian mesin.

  • Merupakan kebiasaan yang baik untuk membersihkan mixer setelah setiap penggunaan. Air dapat ditambahkan ke mixer, dan putarannya dapat dinyalakan untuk membersihkannya. Setelah dibersihkan, drum dapat dilap kering di bagian dalam dan luar setelah air dikeringkan. Selain itu, membersihkan saluran pembuangan dengan segera dan memastikan tidak ada kebocoran air membantu menghindari pembentukan karat.

  • Selalu periksa dan pertahankan tingkat oli dan bahan bakar yang diperlukan untuk menjaga mixer tetap berjalan secara efektif dan efisien. Oli dan filter juga harus diganti sesuai dengan detail produsen.

  • Sesuaikan sabuk dengan tensioner karena aus seiring waktu untuk memastikan bahwa sabuk tersebut mentransfer daya dari motor ke drum dengan benar. Bersihkan gemuk dan kotoran dari bagian bawah mixer dan terus tambahkan gemuk ke semua bagian yang bergerak, termasuk selongsong belakang pompa dan mur putar, baut, dan pin.

  • Meskipun tidak mungkin untuk melepas seluruh motor untuk perawatan, bagian kecil seperti busi dapat dirawat dan dibersihkan secara teratur untuk memastikan pasokan bahan bakar yang bersih dan tidak terputus.

Mengikuti langkah-langkah perawatan dasar ini dan membersihkan mixer secara teratur akan sangat membantu dalam memastikan bahwa mixer beton Robin selalu siap untuk mencampur semen dan beton!

Skenario

Mixer beton dapat digunakan dalam berbagai skenario konstruksi. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Proyek konstruksi campuran: Mixer beton bekerja dengan baik dalam proyek konstruksi campuran di mana fasilitas komersial, publik, dan perumahan saling bersinggungan. Proyek seperti itu biasanya membutuhkan beton dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
  • Proyek konstruksi berskala besar: Mixer beton sering digunakan dalam proyek konstruksi berskala besar seperti pembangunan bendungan, urbanisasi, pembangunan jalan, dan kegiatan penambangan. Mixer dengan kapasitas 3-4 meter kubik lebih disukai untuk proyek besar seperti itu.
  • Konstruksi pasangan bata: Mixer beton digunakan untuk menghasilkan mortar untuk konstruksi pasangan bata. Jenis mortar yang dibutuhkan akan tergantung pada jenis blok yang digunakan. Mixer dapat digunakan untuk konstruksi dinding pasangan bata, fondasi, dan kolom.
  • Struktur beton bertulang: Mixer beton digunakan untuk membuat struktur beton bertulang seperti digunakan untuk membuat kolom, balok, pelat, fondasi, dan rangka. Berbagai jenis beton dapat digunakan, tergantung pada kebutuhan proyek.
  • Pembuatan beton pracetak: Mesin mixer beton dapat digunakan untuk membuat elemen beton pracetak seperti balok, balok, dan panel. Elemen-elemen ini kemudian akan dirakit di lokasi untuk menyelesaikan struktur.

Cara Memilih Mixer Beton Robin

Memilih mixer beton Robin yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam seberapa baik tugas dilakukan dan berapa banyak uang yang dihabiskan. Ini bukan hanya tentang memilih mesin apa pun; hal-hal penting seperti kebutuhan pekerjaan, kapasitas mesin, jenis bahan bakar, dan kualitas harus diperhatikan dengan saksama.

Mixer memiliki ukuran yang berbeda untuk berbagai pekerjaan, jadi penting untuk memilih yang sesuai dengan tugas. Mixer kecil bekerja dengan baik untuk pekerjaan kecil atau ruang sempit, sedangkan mixer besar lebih baik untuk proyek besar. Melihat jenis proyek sebelumnya dan peralatan apa yang membantu dapat memandu pilihan ini.

Selanjutnya, pertimbangkan ukuran mixer yang dibutuhkan. Ukuran mixer harus sesuai dengan berapa banyak beton yang akan dibuat setiap kali. Pekerjaan kecil hanya membutuhkan muatan kecil, tetapi proyek besar membutuhkan lebih banyak beton yang dibuat sekaligus. Penting untuk mempertimbangkan beton terbanyak yang dibutuhkan selama masa sibuk dan memilih mixer yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut tanpa penundaan.

Jenis bahan bakar yang digunakan mixer beton juga penting. Mixer bertenaga bensin mudah dihidupkan dan dipindahkan, tetapi mixer bertenaga diesel lebih kuat dan lebih hemat bahan bakar untuk penggunaan jangka panjang. Pertimbangkan lokasi proyek yang terpencil atau jauh dari SPBU, karena hal ini dapat menentukan bahan bakar mana yang paling cocok.

Selalu pilih mixer dengan bagian-bagian berkualitas baik untuk mencegah perbaikan yang sering. Melihat proyek sebelumnya dan melihat mixer mana yang bertahan lebih lama dengan kebutuhan perbaikan yang lebih sedikit membantu membuat investasi yang bijaksana. Memperbaiki mixer membutuhkan biaya dan menyita waktu dari tugas-tugas penting. Jadi, lebih baik menghabiskan uang untuk kualitas yang menghemat biaya layanan dalam jangka panjang.

Tanya Jawab

T: Bagaimana cara kerja mixer beton?

J: Mixer memberi makan bahan. Kemudian, drum berputar ke satu arah untuk mencampur beton. Terakhir, drum berputar ke arah berlawanan untuk membuang beton segar.

T: Apa jenis mixer beton yang digunakan dalam konstruksi?

J: Secara umum, ada dua jenis utama mixer beton: mixer batch dan mixer kontinu. Mixer batch selanjutnya dibagi menjadi mixer drum miring, mixer drum non-miring, dan mixer beton tipe drum. Sedangkan mixer stasioner dan mixer mobile merupakan jenis mixer kontinu.

T: Berapa kapasitas mixer beton dalam galon?

J: Kapasitas mixer beton berbeda dalam galon dan liter. Mixer kecil dapat menampung sekitar 3 hingga 5 kaki kubik atau sekitar 4 hingga 7 kantong beton per batch. Mixer berukuran sedang menampung sekitar 7 hingga 12 kaki kubik, dan mixer besar dapat menampung hingga 20 kaki kubik atau lebih.

T: Apa perbedaan antara mixer beton dan mixer semen?

J: Mixer beton mencampur bahan untuk membuat beton, sedangkan mixer semen hanya mencampur semen dengan pasir dan agregat. Selain itu, drum truk mixer beton berputar ke dua arah, sedangkan mixer semen berputar ke satu arah.

null